Ciri Mobil Matic CVT Bermasalah

Ciri Mobil Matic CVT Bermasalah

Ciri mobil matic CVT bermasalah memang jadi aspek yang sering terabaikan namun justru sangat penting untuk Anda ketahui dan pahami. Pada mobil transmisi otomatis, CVT berfungsi untuk menyalurkan tenaga yang akan mengatur kecepatan laju mobil. Tanda CVT mobil bermasalah perlu dikenali sebelum kerusakan berdampak pada mesin mobil. CVT yang rusak dan tak segera diperbaiki bisa membahayakan pengemudi saat mobil dikendarai. Bahkan, kerusakan bisa menjalar sampai ke komponen lainnya pada transmisi mobil. Oleh sebab itu, bagi pemilik mobil, waspadai ciri-ciri kerusakan pada CVT sebelum kerusakan menjadi parah dan bisa segera diperbaiki. Ciri Mobil Matic CVT Bermasalah Kamu bisa mengenali tanda-tanda CVT mobil bermasalah dengan cukup mudah. Ada gejala yang umum muncul saat kerusakan pada CVT terjadi. Berikut ini beberapa tanda tersebut. 1. Terdengar suara aneh Tanda utama yang paling sering terjadi adalah muncul suara aneh dari arah transmisi mobil. Biasanya, suara aneh ini akan muncul saat posisi tuas berpindah dari posisi P ke R atau N ke D. Suara aneh ini terdengar seperti suara ‘gluduk’ atau suara benturan atau suara benda yang tertahan. Bunyi gluduk pada mobil ini akan terdengar terus-menerus setiap kali tuas akan dipindahkan. Padahal, pada kondisi tuas transmisi yang normal, seharusnya tidak akan ada suara apapun saat tuas dipindahkan. Umumnya, tuas CVT sangatlah halus dan tidak menimbulkan suara. 2. Ada hentakan keras Hentakan keras yang timbul secara tiba-tiba juga bisa menjadi tanda CVT mobil bermasalah. Biasanya, hentakan ini dirasakan saat tuas masuk ke posisi D atau Drive. Begitu tuas mengarah ke D, sebelum mobil melaju dengan lancar, akan ada hentakan terlebih dahulu. Setelah itu, barulah mobil bisa melaju seperti biasa. Hentakan di awal ini menjadi ciri-ciri adanya kerusakan. Biasanya, hentakan ini terjadi karena adanya kerusakan pada gearbox. 3. Respon mundur terhambat Ciri kerusakan lainnya adalah respon yang terlambat saat tuas diposisikan pada posisi R untuk mundur. Misalnya, tuas sudah mengarah ke R, tapi mobil tidak langsung bergerak mundur saat digas. Saat ini terjadi, biasanya kamu harus melakukan gas untuk membiarkan mobil melaju ke depan sedikit selama beberapa saat, setelah itu barulah mobil bisa bergerak mundur.  Ini adalah tanda kerusakan. Tentunya, terlambatnya respon mundur bisa membahayakan apabila kamu sedang berkendara dan perlu mundur dalam waktu cepat. 4. Transmisi bergetar dalam kecepatan tinggi Saat mobil dikendarai dalam kecepatan tinggi, lalu transmisi terasa bergetar, maka kemungkinan besar ada masalah pada komponen CVT mobilmu. Seharusnya, komponen CVT tetap halus saat dikendarai dalam kecepatan apapun. Tapi, saat CVT rusak, akan timbul getaran tak biasa yang semakin dirasakan saat mobil dikendarai dalam kecepatan tinggi. Jangan sampai biaya perbaikan mobil kesayanganmu justru membebani pengeluaran. Manfaatkan asuransi mobil all risk untuk mendapatkan jaminan ganti rugi atas biaya perbaikan mobil secara menyeluruh di bengkel terbaik. Fungsi CVT mobil  Keberadaan CVT mobil memiliki fungsi untuk mengatur kecepatan mobil. Komponen ini akan menyalurkan energi atau tenaga dari mesin ke roda belakang. Nantinya, setelah mendapatkan tenaga yang disalurkan oleh CVT, roda belakang akan menyesuaikan perubahan kecepatan serta torsi dengan lebih akurat. Sehingga, mobil bisa digerakkan atau dilajukan dalam kecepatan yang sesuai dengan keinginan pengemudi serta ke arah yang sesuai. Dengan adanya CVT, tenaga mesin bisa tersalurkan dengan sempurna tanpa mesin harus bekerja terlalu keras. Sehingga, putaran mesin menjadi lebih rendah dan cenderung lebih efisien. Penyebab CVT Mobil Bermasalah  Kerusakan atau masalah pada CVT mobil bukan terjadi tanpa sebab. Penyakit CVT mobil bisa timbul karena beberapa faktor pemicu. Berikut ini contoh-contoh penyebabnya. 1. Komponen bearing tidak simetris Seiring berjalannya waktu, saat mobil sudah lama digunakan, komponen CVT akan mengalami penurunan kualitas. Salah satu hal yang akan terjadi adalah komponen bearing yang menjadi tidak simetris. Saat bearing tidak simetris, CVT akan mengalami kerusakan. Tanda kerusakannya adalah getaran dari arah transmisi yang sangat terasa saat mobil dikendarai dalam kecepatan tinggi. Oleh sebab itu, untuk menghindari hal ini, mobil perlu diservis secara berkala. Komponen CVT perlu diganti secara rutin sesuai dengan waktu servis berkala. 2. Kebiasaan menyetir yang kasar Penyebab lainnya yang bisa menyebabkan munculnya tanda CVT mobil bermasalah adalah kebiasaan mengemudi yang kasar. Contohnya saat pengemudi memindahkan gigi terlalu cepat dan agresif. Kebiasaan seperti ini akan membuat tuas transmisi mengalami kerusakan. Kerusakan pada tuas akan turut berdampak sampai ke komponen CVT lainnya. 3. Salah menggunakan oli transmisi Oli transmisi diperlukan untuk melumasi komponen transmisi. Fungsinya supaya komponen transmisi bisa bergerak secara halus tanpa ada gesekan yang terlalu kasar. Akan tetapi, salah menggunakan oli bisa berdampak pada kerusakan transmisi. Oli yang tidak sesuai dan tidak berkualitas tidak akan mampu melumasi transmisi dengan baik. Akibatnya, saat mobil dikendarai, komponen transmisi akan saling bergesekan dengan terlalu kasar sehingga rentan rusak. 4. Salah memindahkan gigi Selain kebiasaan mengemudi yang kasar, kebiasaan salah memindahkan gigi juga bisa menjadi penyebab munculnya penyakit CVT mobil. Saat memindahkan gigi, kamu harus menginjak pedal rem apabila ingin mobil bisa digerakkan atau melaju. Bila kamu memindahkan gigi tanpa menginjak pedal rem, maka CVT bisa mengalami kerusakan. Selain itu, CVT juga bisa rusak apabila kamu terbiasa memindahkan tuas ke posisi P padahal mobil belum berhenti sepenuhnya. Bila sering dilakukan, hal ini akan membuat bagian dalam tuas menjadi patah. Oleh sebab itu, sebaiknya hindari kebiasaan salah memindahkan gigi. Tunggu sampai mobil benar-benar berhenti sebelum memposisikan tuas transmisi ke arah P. 5. Mengandalkan persneling saat parkir Saat akan parkir, sebaiknya jangan posisikan tuas ke P. Sebab, meskipun hal ini membuat parkir menjadi lebih nyaman dan mudah, tapi bisa merusak transmisi. Saat tuas diarahkan ke P, akan ada tekanan lebih besar yang diarahkan ke transmisi dan membuat mobil susah bergerak. Sebab, P memang dirancang untuk menghentikan gerak mobil dan mobil bisa diparkirkan. Sebaiknya, saat parkir biasakan untuk menggunakan rem tangan. Jika terlalu sering memposisikan tuas ke P selama parkir, maka transmisi akan terus mendapatkan tekanan besar dan lama-kelamaan akan mengalami kerusakan. Tentu saja, dengan mengenali beberapa ciri mobil matic cvt bermasalah, setidaknya bisa Anda jadikan langkah preventif untuk mengurangi potensi kerusakan lebih parah. Segera bawa mobil Anda ke bengkel mobil terdekat untuk pengecekan lebih mendalam.

Tips Mencuci Mobil saat Musim Hujan

tips cuci mobil saat musim hujan

Cuci mobil tentu menjadi ritual rutin yang biasa yang perlu mendapat perhatian oleh pemilik mobil setidaknya 1 hingga 2 kali dalam seminggu. Namun ritual cuci mobil bisa berbeda apabila memasuki musim hujan. Salah-salah, bukannya bersih malah membuat mobil jadi lebih kusam. Air hujan yang tertinggal di dalam bagian permukaan mobil bisa menyebabkan timbulnya jamur yang berakhir pada cat mobil atau bagian lainnya mengalami kerusakan salah satunya kusam atau korosi. Lalu, bagaimana tips mencuci mobil saat musim hujan? 1. Langsung Cuci Mobil Ketika Sudah Terpapar Air Hujan Air hujan tidak hanya mengandung air saja tapi juga terdapat mineral padat di dalamnya seperti garam dan asam. Selain itu, air yang ada pada genangan hujan juga bisa membawa partikel kasar seperti pasir dan tanah. Garam yang bersifat korosif, apabila dibiarkan terlalu lama akan menyebabkan lapisan cat mobil semakin kusam. Begitu pula dengan kotoran atau lumpur yang menempel pada mobil. Jika kotoran dari air hujan dibiarkan mengering di bodi mobil, maka akan menimbulkan jamur yang menyebabkan cat mobil jadi kusam. Untuk itu, cuci mobil kesayanganmu selepas melewati hujan. Jangan tunda dan menunggu musim hujan reda. Bukankan memiliki mobil yang mengkilap setiap saat lebih enak dilihat? 2. Perhatikan Tekanan Air saat Cuci Mobil Penggunaan tekanan air yang terlalu besar ternyata dapat merusak cat mobil. Tekanan air yang besar ditambah masih adanya partikel padat yang menempel pada bodi mobil akan membuat cat mobil mengalami baret halus. Bahkan jika dibiarkan terlalu lama, akan menyebabkan karat. Menurut Da Silva Auto Body, apabila kamu menggunakan selang air digital pastikan angka PSI (Pounds per Square inch) tidak melebihi 1.900 PSI atau sekitar 1.4 – 1.6 Gallon per Minute (GPM). Sementara jika kamu menggunakan selang air manual, perhatikan kemiringan nozzle. umumnya selang pancuran manual memiliki kemiringan nozzle sekitar 0 – 65 derajat. Jadi, ketika mencuci mobil, pastikan kamu menjaga tekanan nozzle di atas 15 derajat. Jika di bawah 15 derajat, maka semburan yang keluar terlalu keras. 3. Perhatikan Media Lap Mobil Tips selanjutnya ketika cuci mobil di kala musim hujan adalah dengan memperhatikan media pembersih atau lap yang digunakan. Ada golden rules yang harus kamu patuhi ketika memilih media lap untuk mencuci mobil. Pertama, jangan menggunakan lap yang bertekstur dan mampu menangkap partikel kecil. Contohnya, bahan katun dan sponge. Pastikan kamu selalu menggunakan lap berbahan lembut dan tidak bisa menyerap partikel kecil. Misalnya kanebo atau lap microfiber. Kedua, selalu lapisi lap cuci mobil dengan air untuk mengurangi gesekan yang terjadi antara lap dan cat mobil. 4. Jangan Abaikan Bagian Karet pada Mobil Musim hujan di Indonesia tidak melulu berlangsung sepanjang hari. Ada kalanya kamu akan menemukan cuaca panas di musim hujan. Anomali cuaca dalam satu musim ini membuat bagian karet mobil rentan mengalami getas. Untuk menghindari hal ini, kamu wajib memperhatikan wiper, karet pada bagian pintu mobil, dan bagian-bagian lainnya. Ketika musim hujan, segera lap bagian tersebut agar tidak ada partikel yang menempel. Jika dibiarkan terlalu lama atau bahkan tidak dicuci, bukan tidak mungkin karet pada bagian mobil akan mengalami getas. Selain itu, pastikan bagian karet mobil dilapisi dengan silicon spray untuk melindungi lapisan karet dan juga memperpanjang usia karet. 5. Saat Hujan, Cuci Bagian Kolong Mobil Ketika musim hujan, wajib bagi kamu untuk mencuci bagian kolong mobil. Jika tidak, bukan tidak mungkin beberapa komponen pada bagian kolong rusak. Misalnya shockbreaker bocor, rangka kolong berkarat, hingga komponen kolong lainnya. 6. Perhatikan Bagian Karpet Mobil Karpet mobil adalah bagian interior mobil yang paling banyak terpapar kotoran apabila musim hujan tiba karena lumpur atau kotoran pada sepatu cenderung akan menempel pada karpet mobil. Jadi, selepas melewati medan becek, jangan tunda untuk mencuci bagian karpet mobil. Langsung cuci dan keringkan. Apabila ditunda dan dibiarkan begitu dalam waktu yang lama, karpet mobil jadi sumber jamur dan bau di kabin mobil kamu. Ada beberapa tips yang harus kamu lakukan dengan karpet mobil agar musim hujan interior masih tetap bersih.  Pertama, selalu siapkan lebih dari satu karpet mobil sebagai pengganti apabila karpet mobil yang sedang dicuci dan dijemur belum kering. Kedua, lapisi karpet mobil dengan kertas atau karton agar karpet mobil tidak terpapar dengan kotoran yang masuk ke kabin melalui sepatu. Ketiga, pilih bahan karpet mobil yang menangkap kotoran dengan mudah, tidak bau, dan mudah dibersihkan. 7. Jangan Gunakan Sabun Detergen saat Cuci Mobil Banyak para pemilik mobil yang masih menggunakan deterjen sebagai bahan pencuci mobil. Padahal, bahan deterjen berbeda dengan bahan pencuci mobil biasa.  Sabun cuci mobil didesain khusus untuk melindungi cat mobil. Sebaliknya deterjen bisa memudarkan lapisan pada cat mobil. Jadi, pastikan kamu menggunakan sabun khusus untuk mencuci mobil ya! Itu lah dia beberapa tips mencuci mobil saat musim hujan. Sama seperti mesin, cat mobil membutuhkan perawatan. Selain menjaga kecantikan mobil, merawat cat mobil bisa membuat harga jual mobil jadi tetap stabil.

Cermati Tanda Kelistrikan Mobil Bermasalah

ciri kelistrikan mobil rusak

Tanda kelistrikan mobil bermasalah, Anda sadari atau tidak, seringkali terabaikan begitu saja. Padahal, masalah kelistrikan pada mobil jika Anda abaikan dan tak ada tindakan pencegahan, justru akan berakibat fatal. Tak terkecuali mobil di era modern saat ini yang fitur sudah mulai banyak didominasi penggunaan sistem kelistrikan. Mengingat Lantas yang menjadi pertanyaan : Penyebab Kerusakan Sistem Kelistrikan Mobil Ada beberapa tanda yang menjadi pemicu rusaknya sistem kelistrikan mobil yang beberapa di antaranya tak lepas dari beberapa aspek. 1. Masa Pakai Aki yang Lewat Anda sadari atau tidak, intensitas penggunaan mobil di sini tentu saja akan berpengaruh pada masa pakai atau efektivitas kinerja aki. Potensi gangguan terutama terjadi pada aki basah, di mana penyebabnya hanya gara-gara terlambat mengisi air aki. Akibatnya sel-sel di dalam aki jadi aus atau getas. Karena itu sangat perlu sekali untuk secara rutin memantau sekaligus mengontrol air aki pada mobil Anda minimal dua minggu sekali. Tentu, ini sebagai langkah preventif dalam mencari tahu apa saja tanda kelistrikan mobil bermasalah. Selain itu, masa pakai aki yang sudah memasuki usia 2 tahun lebih juga sangat rentan terhadap kondisi yang tak layak pakai. Oleh karenanya tak heran jika masa pakai aki pada mobil sangat berpengaruh pada potensi kerusakan sistem kelistrikan pada mobil. 2. Sekring Putus Secara umum, sekring pada kendaraan berfungsi mencegah kerusakan pada komponen elektronik dengan cara memutus dirinya saat terjadi arus berlebih. Sekring putus berarti aliran listrik ikut terputus sehingga perangkat yang seharusnya terlindungi tidak ikut rusak atau terbakar. Jenis sekring harus sesuai dengan besarnya pemakaian listrik. Kalau ada perubahan, misalnya lampu diganti lebih besar, sekring juga harus menyesuaikan. Bahkan harus ada tambahan relay karena kabel standar tidak akan kuat. Pemilihan sekring mengikuti anjuran di fuse box. Karena itu pemilik mobil harus paham perbedaan fungsi-fungsi sekring di box tersebut, mana untuk pencahayaan, perangkat elektronik. Putusnya sekring juga jadi indikasi ada kerusakan yang harus segera mendapat perbaikan. Misalnya sekring putus saat lampu besar menyala maka ada kemungkinan tombol bermasalah atau korsleting pada kabel-kabel ke lampu besar. Begitu pula dengan perangkat-perangkat lain. 3. Alternator Mulai Tidak Berfungsi Di sisi lain, listrik yang ada di dalam aki harus terus mendapat suplai oleh dinamo ampere atau alternator. Fungsinya semacam pembangkit listrik. Jika sistem pengisian bermasalah, aki pada mobil pun sangat berpotensi bisa tekor atau malah rusak karena pengisian berlebih (overcharged). Penggunaan alternator dengan intensitas tinggi, pastinya sangat berpotensi memicu habisnya arang (brush) pada alternator. Akibatnya medan magnet tidak berfungsi dan arus listrik tidak terbentuk. Solusinya harus diganti baru. 4. Tegangan Kurang Stabil Tegangan listrik yang kurang stabil pada sistem kelistrikan mobil juga menjadi pemicu kendala aliran listrik pada mobil itu sendiri. Umumnya, kendala tegangan seperti ini diatur pada bagian regulator yang berfungsi menghasilkan tegangan listrik sekaligus mengatur besar atau kecilnya arus listrik. Sebagai informasi, voltage regulator akan mengalami kerusakan parah jika aki atau alternator bermasalah. Gejalanya, sekring dan bohlam lampu sering putus. Karena itu, pemilik kendaraan mesti waspada jika gejala ini sering muncul. Ciri Kelistrikan Mobil Bermasalah Adapun ciri atau tanda jika sistem kelistrikan di mobil Anda berkendala, Anda bisa mengenali indikasinya. Antara lain sebagaimana penjelasan berikut. 1. Mesin Mobil Tiba-Tiba Sulit Menyala Salah satu indikasi jika mulai ada masalah pada sistem listrik mobil Anda, umumnya bisa Anda ketahui dari sulitnya mesin mobil untuk Anda nyalakan. Padahal, sebelumnya tidak ada masalah sama sekali namun tiba-tiba mesin mobil sulit hidup saat hendak Anda panasi di pagi hari. Jelas, ini merupakan indikasi awal terjadinya masalah pada kelistrikan mobil. Anda tak bisa mengabaikannya begitu saja. 2. Lampu Depan Mulai Redup Jika lampu depan pada mobil Anda mulai menunjukkan gejala redup maka itu pertanda jika ada masalah sistem kelistrikan pada mobil Anda. Hal itu sangat mungkin sekali mengingat sumber lampu tak akan jauh-jauh dari sistem kelistrikan. Sehingga, bila ada masalah pada lampu, tentu saja sangat besar kemungkinan jika sistem kelistrikan terindikasi bermasalah pula. Biasanya, kondisi ini terjadi karena arus yang menuju ke bagian lampu depan mobil mengalami penurunan tegangan. Bisa terpicu karena tegangan terbagi atau memang tegangan yang ada sudah melemah karena sistem kelistrikan yang sudah mulai rusak. 3. AC Mobil Tiba-Tiba Tak Berfungsi Berikutnya, tanda lain yang bisa menjadi indikasi kuat jika ada masalah pada kelistrikan mobil mobil bisa Anda cermati dari kondisi AC mobil yang tiba-tiba tidak berfungsi. Sebagai salah satu indikasi adanya masalah pada sistem listrik mobil, tentu saja kondisi AC mobil yang mulai tidak berfungsi wajar sebagaimana mestinya ini sangat kuat jika penyokong AC bermasalah. Oleh karena itu, Anda yang mulai merasa AC pada mobil Anda secara tiba-tiba mengalami kerusakan atau masalah maka Anda bisa mengecek bagian sistem kelistrikannya. OJC Auto Service : Bengkel Mobil Jogja Profesional Jika mobil Anda mengalami masalah pada sistem kelistrikan maka Anda tak perlu khawatir. Segera bawa mobil Anda ke bengkel mobil terpercaya. Seperti di bengkel mobil Jogja OJC Auto Service yang siap melayani jasa perbaikan kelistrikan pada mobil Anda sampai tuntas. Untuk info lebih lengkap mengenai apa saja tanda kelistrikan mobil bermasalah, Anda bisa menggunakan layanan servis di bengkel OJC Auto Service. Caranya bisa menghubungi tim CS kami melalui kontak dalam tombol di bawah ini.

Jarang Dibahas, Ini Fungsi Tune Up Mobil yang Sebenarnya

fungsi tune up mobil yang jarang diketahui

Sudah tahu fungsi tune up mobil? Atau, Anda hanya sebatas tahu sebagai langkah perawatan mobil secara umum saja? Sudah kah mobil Anda rutin tune up? Tentu saja yang namanya servis mobil, hampir setiap orang sudah memahami bahwa fungsinya untuk menjaga performa mobil dan keawetan mobil. Namun, apakah Anda sudah benar-benar paham kenapa tune up itu sangat penting? Apa bedanya dengan servis? Kenapa Mobil Harus Tune Up? Meski bukan rahasia tetapi masih saja para pemilik mobil yang belum banyak tahu tentang tune up mobil. Baik dari aspek pengertiannya hingga fungsi secara mendalam. Padahal, tune up mobil adalah langkah perawatan wajib pada mobil yang tak bisa ditinggalkan begitu saja. Lebih dari itu, ada juga perbedaan tune up dan service berkala. Sehingga, kedua aspek perawatan mobil tersebut tak bisa Anda sama ratakan. Satu yang jelas bahwa perlunya tune up mobil tak lepas dari beberapa alasan. Antara lain : 1. Performa Mobil Alami Penyusutan Tak bisa Anda pungkiri, intensitas pemakaian mobil tentu akan banyak berpengaruh pada penyusutan performa pada mobil. Baik pada sektor mesin maupun pada sektor dan komponen lainnya. Maka dari itu, tune up sebagai perawatan mobil menjadi salah satu hal penting lebih dari sekedar servis. Wajar saja mengingat memerlukan proses pengecekan lebih mendalam. 2. Menekan Potensi Kerusakan Mobil Di dalam langkah-langkah tune up mobil, pastinya ada proses pengecekan mendalam yang bisa Anda jadikan patokan untuk mengenali adanya potensi kerusakan mobil. Proses tune up yang lebih mendalam sudah pasti akan banyak membuka kondisi terkini terkait sektor mesin mobil. Jika ada kendala atau sedikit saja potensi kerusakan maka Anda bisa sesegera mungkin melakukan pencegahan. Misalnya dengan mengganti spare part yang sudah tak layak pakai atau perbaikan mendalam pada bagian yang memang tidak sesuai atau berpotensi memicu kerusakan. 3. Mobil Irit Bahan Bakar Perlu Anda ketahui, selain servis mobil, pentingnya tune up pada mobil pun juga tak bisa lepas dari aspek pembakaran yang ada relevansinya dengan konsumsi bahan bakar. Bukan tanpa alasan, setiap mesin mobil hidup tentu saja ada proses pembakaran yang terjadi secara terus menerus pada ruang pembakaran. Maka, tak heran jika sektor ini perlu mendapat perhatian dengan melakukan pengecekan. Mengingat, jika ruang pembakaran kotor atau tidak ada perhatian sama sekali maka umumnya akan terasa pengaruhnya pada konsumsi bahan bakar mobil yang mulai boros. 4. Menekan Biaya Servis yang Membengkak Sementara itu, pentingnya tune up mobil juga sangat efektif dalam menekan biaya servis yang sewaktu-waktu bisa mengalami pembengkakan. Apalagi, jika intensitas penggunaan mobil yang tinggi tanpa diimbangi dengan perawatan rutin yang sesuai. Jelas, ini akan memicu terjadinya masalah pada mobil yang membuat biaya servis membengkak. Oleh karena itu, kenapa perlu tune up rutin pada mobil, tentu saja sebagai upaya dalam menekan biaya servis yang kapan saja bisa mengalami pembengkakan. 5. Harga Jual Second Tinggi Percaya atau tidak namun faktanya kondisi mobil yang rutin tune up dan minim kendala tentu jika Anda hendak akan jual, harganya akan sangat stabil. Ini tentu sebagai upaya alternatif dalam menjaga harga jual agar selalu stabil meski sudah termakan oleh usia. Oleh sebab itu, melakukan perawatan tune up rutin pada mobil Anda sudah pasti sebagai upaya investasi untuk menjaga kondisi mobil tetap normal dan stabil. Sampai di sini tentu saja Anda sudah mulai bisa memahami kenapa pentingnya tune up pada mobil di luar servis rutin/berkala. Dari fungsi tune up mobil tersebut, sudah pasti Anda perlu melakukan pengecekan rutin di bengkel mobil Jogja terpercaya. Seperti di OJC Auto Service yang siap menerima jasa tune up mobil menyeluruh dengan biaya terjangkau. Info lebih lanjut, hubungi kontak di bawah ini.