Segera Periksa! Ini Penyebab Rem Mobil Berdecit yang Merepotkan

Rem berdecit, Sumber: garasi.id

Pernahkah Anda mendengar rem mobil yang cenderung berdecit ketika berkendara? Tidak dimungkiri memang jika rem mobil berdecit cukup mengganggu telinga selama perjalanan, terlebih ketika bunyi berdecit tersebut tidak kunjung hilang. Bahkan, dalam kasus yang lebih serius, rem yang berdecit cenderung tidak pakem untuk menghentikan laju mobil. Tentu, Anda perlu menyadari bahwa rem mobil berdecit adalah ciri bahwa ada masalah pada sistem pengereman mobil tersebut. Seiring sistem pengereman merupakan komponen yang penting terutama berkaitan dengan keselamatan berkendara, maka masalah pada sistem pengereman ini harus ditanggulangi dengan cepat dan tepat. Langas, apa yang sebenarnya menjadi penyebab masalah rem mobil berdecit ini dan bagaimana cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya?  Penyebab Rem Mobil Berdecit yang Umum Terjadi Tidak dimungkiri memang bahwa rem mobil berdecit merupakan masalah yang sebenarnya cukup sering terjadi. Namun, tentu saja, ketika permasalahan ini tidak ditangani dengan tepat, dampak yang lebih buruk bisa terjadi. Inilah kenapa Anda perlu tahu hal apa saja yang menyebabkan rem mobil berbunyi. Adapun beberapa sebab umum kenapa rem mobil berdecit di antaranya: 1. Kampas Rem Sudah Tipis Salah satu penyebab umum kenapa suara decitan pada rem adalah kampas rem yang mulai habis atau tipis. Seperti diketahui, kampas rem sendiri adalah komponen rem yang berbentuk seperti bantalan. Komponen ini memiliki fungsi untuk memperlambat serta menghentikan piringan cakram rem yang berputar. Saat bekerja, kampas rem akan bergesekan dengan cakram tersebut hingga nantinya cakram berhenti. Nah, seiring berjalannya waktu, gesekan ini akan membuat bantalan kampas rem terkikis dan habis. Jika kampas rem habis, maka cakram akan bergesekan dengan besi dan bunyi berdecit pun akan terdengar. 2. Penggunaan Kampas Rem yang Abal-abal Tidak hanya kampas rem yang sudah mulai habis, penggunaan kampas rem abal-abal juga menjadi biang kenapa suara berdecit muncul. Terkait hal ini, banyak pengendara yang terkadang tergoda dengan harga kampas rem yang jauh lebih murah sehingga mereka tidak memperhatikan kualitas kampas rem tersebut. Padahal, kampas rem yang tidak berkualitas bisa jadi tidak akan berfungsi dengan baik. Meskipun bantalan kampas rem masih cukup tebal, bisa jadi kampas rem ini kurang pakem untuk menghentikan putaran cakram sehingga bunyi berdecit rem akan muncul. Tidak hanya itu, bantalan kampas rem pun akan cenderung lebih cepat habis. 3. Adanya Kotoran yang Menumpuk pada Cakram Rem Hal lain yang juga menjadi penyebab rem mobil berdecit adalah adanya kotoran yang menumpuk di bagian cakram rem. Kotoran yang dimaksud bisa berupa tanah atau debu yang menempel di bagian cakram buah dari perjalanan panjang yang dilalui. Nah, apabila kotoran tersebut menumpuk, terutama dalam waktu lama dan bertambah tebal, maka akan menghalangi cakram rem bergesekan dengan kampas rem. Akibatnya, masalah rem mobil bunyi pun akan terjadi dan bisa jadi Anda memerlukan usaha ekstra untuk menghentikan laju kendaraan tersebut. 4. Pedal Rem Kurang Pelumas Satu lagi hal yang menjadi biang masalah rem mobil berdecit adalah kurangnya pelumas pada bagian pedal rem. Seperti halnya sistem pengereman pada umumnya, pelumasan menjadi hal yang cukup penting agar nantinya sistem pengereman bisa berfungsi dengan lebih optimal saat digunakan. Dalam hal ini, seiring waktu penggunaan, pelumasan pada bagian pedal rem akan berkurang dan lantas habis. Nah, ketika pelumas di bagian pedal rem habis, Anda cenderung akan kesusahan menghentikan laju mobil dan rem pun akan mengeluarkan bunyi berdecit saat digunakan. Beberapa poin di atas adalah apa yang menjadi biang dari masalah rem mobil berdecit. Sebagai tambahan, masalah rem ini juga bisa disebabkan karena komponen rem yang terkena percikan api saat hujan ataupun terkena oli.  Bahaya Jika Sistem Rem Mobil Bermasalah Sebagaimana disinggung sebelumnya, sistem rem mobil adalah salah satu sistem yang begitu krusial. Oleh karenanya, masalah pada sistem ini, termasuk rem mobil berdecit akan menimbulkan permasalahan yang lebih besar jika tidak ditanggulangi dengan cepat dan tepat. Misalnya saja, dampak rem mobil berdecit yang disebabkan oleh kampas rem yang mulai tipis, jika tidak cepat ditanggulangi, maka akan merusak komponen rem lainnya. Ya, karena cakram bergesekan dengan komponen besi, maka bisa jadi cakram akan kalah dan nantinya rusak. Selain itu, meskipun mobil Anda sudah menggunakan teknologi rem ABS mobil, masalah rem berdecit ini akan mengakibatkan daya cengkram rem berkurang. Efeknya, rem mobil cenderung lebih mudah selip dan laju kendaraan lebih susah dikontrol. Dalam kondisi yang lebih parah, hal ini bisa meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan.  Tentu, selain kedua dampak buruk rem mobil berdecit sebagaimana dipaparkan di atas, masalah rem ini akan membuat kenyamanan berkendara berkurang. Bisa jadi, Anda yang sebenarnya ingin menikmati perjalanan dengan riang dan damai akan terusik dan bisa jadi mobil yang Anda kendarai justru akan membuat Anda emosi.  Cara Mengatasi Rem Mobil Berdecit Dengan dampak yang tidak bisa dianggap remeh, mengetahui cara untuk mengatasi permasalahan rem mobil menjadi perlu. Minimal, dengan pengetahuan yang Anda miliki nantinya Anda bisa melakukan tindakan preventif atau minimal melakukan penanganan pertama ketika masalah ini muncul.  Adapun beberapa cara yang sebenarnya cukup praktis untuk mengatasi masalah rem mobil berdecit ini di antaranya: Selain beberapa poin di atas, Anda juga perlu mengecek pelumasan pada bagian pedal rem dan pastikan tidak habis. Juga, ganti brake fluid atau minyak rem secara rutin agar sistem rem mobil bisa bekerja dengan optimal saat digunakan. Sistem Rem Mobil Anda Bermasalah? Lakukan Perbaikan di OJC Auto Service Meskipun Anda bisa saja melakukan perawatan rem mobil secara manual, namun untuk kondisi yang cukup parah, menyerahkan masalah tersebut pada ahlinya adalah solusi yang paling tepat. Terlebih jika sebenarnya Anda memiliki keterbatasan pengetahuan dan tidak memiliki peralatan lengkap. Nah, perihal perbaikan kerusakan pada sistem rem, OJC Auto Service siap membantu Anda menanganinya. Ditunjang dengan peralatan lengkap dan mekanik berpengalaman, berbagai masalah sistem rem mobil Anda termasuk rem mobil berdecit bisa ditangani dengan baik. Tak hanya itu, sebagai penyedia layanan service mobil Jogja terpercaya, kami juga menyediakan ragam spare part rem original untuk memudahkan penggantian komponen jika diperlukan. Tunggu apalagi, chat CS OJC Auto Service untuk berkonsultasi!

Penting Diketahui, Ini Masalah Mobil Matic yang Kerap Terjadi!

Masalah mobil matic, Sumber: garasi.id

Hadir dengan teknologi baru dan menawarkan kemudahan perihal kemudi, mobil matic beberapa waktu terakhir ini menjadi pilihan populer di kalangan pengemudi. Sayangnya, meskipun menawarkan upgrade yang cukup mengesankan, ada beberapa masalah mobil matic yang cukup sering terjadi dan merepotkan.  Tidak dimungkiri memang jika mobil matic sejatinya tidak bebas dari permasalahan layaknya mobil lainnya. Namun, tentu, Anda sebagai pengendara tetap saja kerepotan dengan permasalahan tersebut apabila masalah mobil matic datang tiba-tiba dan berakibat cukup fatal. Nah, pada kesempatan ini akan dibahas beberapa masalah mobil matic yang cukup sering terjadi serta tips perawatan mobil matic agar terhindar dari masalah yang cenderung merusak. Penasaran? Simak ulasannya! Masalah Mobil Matic yang Kerap Terjadi, Apa Saja? Sebagaimana disinggung di awal, mobil matic cukup populer saat ini terutama karena kemudahannya perihal cara mengemudi. Dengan transmisi otomatis, pengemudi tidak lagi repot mengoperasikan kopling seperti pada mobil manual.  Namun, sebagaimana variasi mobil lainnya, mobil matic pun tidak bebas dari beberapa masalah umum yang kerap terjadi. Beberapa masalah mobil matic yang perlu diketahui agar tidak merepotkan di antaranya: 1. Bahan Bakar yang Lebih Boros Tidak sedikit memang produk mobil matic yang diklaim memiliki konsumsi bahan bakar yang jauh lebih irit dibandingkan dengan mobil manual. Namun, tidak jarang pula mobil matic yang konon irit tersebut berubah menjadi lebih boros. Hal ini tentu merupakan tanda bahwa mobil matic tersebut memiliki masalah. Ya, masalah mobil matic yang lebih boros terjadi karena adanya error pada beberapa komponen ruang bakar. Misalnya saja, saringan bahan bakar yang sudah rusak membuat arus bahan bakar menjadi tidak terkontrol dengan baik. Akibatnya, tentu, konsumsi bahan bakar akan meningkat dan mobil matic cenderung lebih boros.  2. Transmisi yang Tidak Responsif Transmisi otomatis memang menjadi nilai plus dari jenis mobil matic. Sayangnya, fitur andalan ini terkadang justru bermasalah yang ditandai dengan komponen transmisi yang tidak responsif ketika digunakan. Tentu saja, ketika transmisi bermasalah, pengemudi nantinya akan kesulitan untuk melakukan perpindahan gigi. Apabila tidak ditanggulangi, bisa jadi komponen transmisi lainnya akan rusak dan Anda perlu melakukan penggantian dengan biaya mahal. Biasanya, oli transmisi matic yang sudah mulai aus dan kotor menjadi biang masalah. Inilah kenapa Anda perlu melakukan pengecekan dan penggantian oli transmisi mobil matic secara berkala.  3. Overheating pada Transmisi Selain beberapa poin di atas, masalah mobil matic yang juga kerap terjadi adalah overheating di bagian transmisi mobil. Masalah ini bukanlah hal yang sepele dan harus segera ditanggulangi agar kerusakan yang lebih parah tidak terjadi.  Sama seperti halnya masalah mesin mobil overheat, unit transmisi yang overheat juga tidak bisa bekerja dengan optimal. Bahkan, bisa jadi transmisi akan macet ketika Anda melakukan perpindahan gigi. Kurangnya pemeliharaan pada unit transmisi menjadi biang masalah overheating yang terjadi. Selain itu, bisa juga, pengemudi tidak mengecek beban berlebih selama perjalanan yang ditempuh sehingga beban transmisi menjadi lebih berat.  4. Getaran Mesin yang Tak Wajar Selain transmisi yang menggunakan teknologi otomatis, getaran mesin yang lebih halus juga sebenarnya menjadi keunggulan dari mobil matic. Namun, sayangnya, di antara masalah mobil matic yang kerap terjadi, getaran mesin yang tak wajar dan cenderung kasar menjadi salah satunya. Getaran mesin yang cenderung tidak wajar dan kasar ini biasanya disebabkan oleh kampas kopling yang cenderung sudah aus. Atau, permasalahan pada sistem pembakaran mobil juga kerap kali menyebabkan mesin mobil terasa bergetar lebih kasar.  Apabila masalah ini terjadi, pengecekan secara mendalam tentu diperlukan. Pasalnya, apabila tidak segera ditanggulangi, getaran mesin yang tidak wajar bisa menyebabkan masalah yang lebih serius dan menurunkan performa mobil. Selain beberapa masalah di atas, tuas transmisi yang terasa susah dipindahkan juga menjadi masalah mobil matic yang kerap terjadi. Biasanya, masalah ini muncul dikarenakan adanya kerusakan pada komponen mekanis yang berperan menjadi penghubung antara tuas dengan transmisi.  Tips Perawatan Mobil Matic agar Bebas Masalah Terutama pada mesin mobil matic, beberapa masalah mobil matic yang terjadi tentu membuat kenyamanan berkendara berkurang. Oleh karenanya, agar mobil matic Anda bebas masalah dan Anda bisa menikmati setiap perjalanan, perawatan mobil matic menjadi penting untuk dilakukan.  Ada beberapa tips perawatan yang bisa Anda lakukan untuk mengantisipasi masalah mobil matic yang bisa terjadi. Beberapa di antaranya: 1. Pemeliharaan Rutin pada Komponen Transmisi Transmisi menjadi komponen yang paling penting dalam sistem penggerak mobil matic. Terkait hal ini, penting bagi Anda untuk melakukan pemeliharaan secara rutin pada bagian transmisi agar sistem penggerak ini bisa bekerja dengan optimal. Melakukan penggantian secara berkala pada oli transmisi adalah langkah krusial yang perlu dilakukan. Selain itu, Anda juga perlu melakukan pengecekan visual terutama untuk memastikan tidak ada kebocoran yang terjadi. 2. Tidak Memaksakan Mobil saat Jalan Menanjak Terkadang, ketika mengendarai mobil matic, pengemudi merasakan kesulitan ketika berada di jalan yang cenderung menanjak dalam trek yang cukup panjang. Hal ini terutama terjadi pada mobil matic yang cenderung tua dengan perawatan mesin yang apa adanya dan terkadang mengalami masalah tenaga mobil ngempos.  Dalam hal ini, agar mobil matic yang Anda kendarai tidak mengalami kerusakan, terutama kebocoran pada komponen ruang bakar, maka sebaiknya Anda tidak memaksakan mobil di jalan yang menanjak. Sebaliknya, berkendaralah dengan lebih hati-hati dan menambahkan gas secara perlahan seiring transmisi sudah beradaptasi dengan kemiringan jalan. 3. Melakukan Pemeriksaan pada Sistem Kontrol Elektronik secara Berkala Satu lagi perawatan penting yang perlu Anda lakukan agar mobil matic bisa bekerja dengan optimal adalah melakukan pemeriksaan pada sistem kontrol elektronik secara berkala. Sistem ini memiliki peran penting terkait perpindahan gigi serta operasi kendaraan yang lancar secara umum. Nah, dengan pengecekan yang dilakukan, Anda bisa memastikan bahwa sistem kontrol elektronik bekerja dengan baik tanpa adanya masalah. Termasuk, risiko korosi pada beberapa komponen, kabel yang terputus ataupun sensor yang mulai aus.  Lakukan Perawatan Mobil Matic hanya di OJC Auto Service! Perawatan rutin menjadi kunci agar mobil matic bekerja secara optimal dan kenyamanan berkendara akan didapatkan. Nah, berbincang tentang perawatan mobil matic, OJC Auto Service siap membantu Anda semaksimal mungkin. Sebagai penyedia layanan service mobil Jogja terpercaya, kami memiliki mekanik berpengalaman yang bisa diandalkan dan peralatan lengkap untuk melakukan perawatan mobil matic. Tidak hanya itu, kami pun menyediakan spare part yang cukup lengkap untuk mempercepat proses penggantian komponen yang diperlukan.  Tak perlu khawatir tentang biaya, kami senantiasa memberikan pelayanan maksimal dengan biaya yang lebih terjangkau demi kepuasan … Read more

Ternyata Ini Sebabnya AC Mobil Panas dan Hanya Keluar Angin!

Service ac panas, Sumber: setirkanan.co.id

AC menjadi fitur interior mobil yang begitu penting. Dengan fitur ini, kenyamanan berkendara akan didapatkan, terutama ketika cuaca cenderung panas di siang hari. Namun, apa jadinya ketika AC mobil panas dan hanya keluar angin saja saat digunakan? Tentu, selain kenyamanan berkendara yang tidak dirasakan, bisa jadi Anda pun akan merasa kesal. Memang, masalah AC mobil yang terasa panas dan hanya keluar angin memang merepotkan. Terutama ketika Anda sedang bepergian jauh bersama keluarga. AC yang seharusnya memberikan kesejukan di dalam kabin justru membuat suhu kabin lebih panas. Lantas, apa yang sebenarnya menjadi penyebab AC mobil panas ini dan solusi apa yang bisa dilakukan agar AC bekerja normal seperti sedia kala? Penyebab AC Mobil Panas dan Hanya Keluar Angin Berbincang tentang AC tiba-tiba panas dalam perjalanan, ada beberapa penyebab umum yang melatarbelakanginya. Tentu, mengetahui penyebab masalah ini menjadi penting agar nantinya selain Anda tidak panik, juga bisa melakukan tindakan preventif sebelumnya. Nah, adapun beberapa penyebab masalah AC mobil panas ini di antaranya: 1. Freon AC yang Habis Ketika AC mobil terasa panas dan bahkan hanya mengeluarkan angin saja, maka bisa jadi sumber dari permasalahan tersebut adalah freon AC yang habis. Freon sendiri merupakan komponen AC yang berfungsi untuk menyerap panas dari ruang kabin dan mengubahnya menjadi udara yang lebih dingin untuk kabin yang lebih sejuk. Meskipun dianggap kerap menjadi biang masalah AC, namun sebenarnya freon yang habis bukanlah masalah yang sering terjadi. Kecuali ada kebocoran freon yang terjadi, komponen AC yang satu ini sebenarnya bisa bertahan dan berfungsi dengan baik selama bertahun-tahun. 2. Kerusakan pada Kompresor AC Kerusakan yang terjadi pada kompresor AC juga menjadi sebab kenapa AC mobil panas dan hanya keluar angin saja. Sebagaimana diketahui, kompresor merupakan komponen AC mobil yang paling vital karena berpengaruh pada kinerja AC mobil secara menyeluruh.  Nah, apabila kompresor AC bermasalah, maka AC akan mengeluarkan suara yang cenderung kasar. Selain itu, tidak ada udara dingin yang akan keluar dari AC sehingga kabin terasa lebih panas. Dalam kasus yang lebih parah, kerusakan pada kompresor AC bisa menyebabkan rusaknya komponen AC lainnya termasuk kebocoran pada freon. 3. Kondensor yang Kotor Ketika Anda mendapati AC mobil bau dan terasa panas, maka bisa jadi masalah tersebut disebabkan karena kondensor AC yang kotor. Ya, bisa jadi, seiring waktu penggunaan, debu dan kotoran yang terserap dari kabin akan menumpuk di kondensor AC. Kondensor sendiri merupakan komponen AC yang memiliki fungsi untuk membuang hawa panas. Dengan cara kerja yang cukup kompleks, maka debu yang menempel dan bahkan mengeras di permukaan komponen ini bisa menjadi masalah yang serius. Apabila tidak ditangani, bukan hanya kabin saja yang terasa panas, melainkan juga mesin mobil yang bisa menyebabkan overheating.  4. Permasalahan pada Sistem Kipas Permasalahan yang terjadi pada sistem kipas juga bisa menyebabkan AC mobil tidak dingin bahkan cenderung panas. Terkait hal ini, bisa jadi, permasalahan ini muncul karena extra fan yang berada di dekat kondensor mengalami masalah. Selain itu, bisa juga, AC yang terasa panas disebabkan karena putusnya fan belt. Ketika fan belt pada AC ini putus, maka sirkulasi udara dingin di dalam kabin tidak akan optimal. Hal ini dikarenakan fan belt sendiri juga memiliki fungsi krusial untuk menyalurkan putaran mesin ke kompresor dan nantinya kompresor akan menyalurkan freon ke komponen AC. 5. Overheating pada Mesin Mobil Satu lagi penyebab masalah AC mobil panas dan hanya mengeluarkan angin saja adalah terjadinya overheating pada mesin mobil. Kondisi ini biasanya terjadi ketika Anda berkendara dalam jarak yang cukup jauh dan waktu berkendara yang lama tanpa istirahat. Saat mesin mobil terlalu panas, maka komponen AC akan terkena imbasnya. Hawa panas berlebihan yang berasal dari mesin akan masuk dan memenuhi ruang AC mobil. Hal inilah yang bisa juga merusak komponen AC sehingga AC mobil tidak bisa melakukan pendinginan suhu. Terkait masalah overheating ini, mesin mobil yang terlalu panas juga bisa disebabkan karena cairan radiator yang habis sebab menguap atau bocor. Oleh karenanya, penting bagi Anda untuk memastikan cairan radiator cukup sebelum melakukan perjalanan panjang agar mesin mobil dan AC bisa bekerja dengan optimal sesuai keinginan.  Beberapa poin di atas adalah sebab umum kenapa AC mobil panas dan hanya keluar angin. Sebagai tambahan, masalah ini juga bisa terjadi karena adanya tekanan berlebihan pada sistem AC mobil ataupun kerusakan yang terjadi pada komponen thermo dan resistor.  Solusi AC Mobil yang Terasa Panas dan Keluar Angin Setelah membahas penyebab AC mobil panas hanya keluar angin, lalu apa solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah ini? Perlu digaris bawahi bahwa masalah AC ini juga cukup sering terjadi selain AC mobil berembun. Jika permasalahan AC mobil ini cukup serius, tentu saja Anda perlu melakukan tindakan yang tepat sesuai sumber masalah. Misalnya saja, ketika terjadi kebocoran pada freon, maka Anda perlu menambal kebocoran tersebut agar freon tidak merembes. Selain itu, apabila AC yang hanya keluar angin dan terasa panas terjadi karena bagian komponen AC seperti kondensor yang kotor, maka Anda harus membersihkannya. Tentu, upaya pembersihan ini harus dilakukan secara teratur. Sebagai tambahan, Anda juga perlu melakukan review terkait bagaimana Anda menggunakan AC mobil. Jangan-jangan, kesalahan penggunaan inilah yang membuat AC mobil Anda lebih cepat rusak dan tidak bisa bekerja secara optimal. Misalnya saja, terkait penggunaan AC, Anda tentu memastikan bahwa jendela tidak terbuka saat menggunakan AC agar debu dari luar tidak masuk. Serta, hindari menyalakan AC sesaat setelah mesin mobil dinyalakan. Perbaikan AC Mobil Terjangkau Hanya di OJC Auto Service! Memang, kerusakan pada AC mobil menjadi hal yang merepotkan. Ketika Anda membayangkan perjalanan yang nyaman dan sejuk, AC mobil panas membuyarkan impian Anda tersebut. Nah, berkaitan dengan permasalahan AC yang terasa panas tadi, OJC Auto Service siap membantu Anda untuk mengatasinya. Berbekal mekanik yang berpengalaman dan peralatan yang lengkap, tentu saja kami siap mengerjakan berbagai kerusakan pada AC mobil Anda dan membuatnya kembali berfungsi normal. Lebih dari itu, sebagai penyedia layanan service AC mobil Jogja terpercaya, kami siap memberi panduan tentang cara perawatan AC mobil yang tepat. Bukan tidak mungkin, dengan langkah perawatan manual yang lebih tepat, kondisi AC mobil Anda akan lebih stabil dan tidak mudah rusak. Anda pun terhindar dari perbaikan yang menghabiskan banyak biaya!

Perlu Waspada! Ini Penyebab Tarikan Mobil Terasa Berat

Tarikan mesin mobil berat, Sumber: urbanasia.com

Tidak dimungkiri, tarikan mobil yang terasa berat membuat berkendara terasa tidak nyaman. Terlebih, ketika pengendara hendak melewati jalan yang cenderung menanjak atau menyalip kendaraan lainnya. Nah, pertanyaan yang kemudian muncul adalah apa sebenarnya penyebab tarikan mobil terasa berat ini? Memang, masalah tarikan mobil yang terasa berat termasuk salah satu problem yang kerap terjadi. Namun, hal tersebut bukan berarti jika Anda boleh membiarkannya tanpa melakukan perbaikan. Pasalnya, apabila tidak segera diperbaiki, maka kerusakan yang lebih parah bisa saja terjadi. Nah, pada kesempatan ini akan dibahas beberapa hal yang menjadi penyebab tarikan mobil terasa berat dan cara untuk mengatasi masalah ini. Simak ulasan selengkapnya! Penyebab Tarikan Mobil Terasa Berat untuk Diwaspadai Perlu diketahui bahwa masalah tarikan mobil yang terasa berat bisa muncul karena beberapa sebab yang berbeda. Tentu, dengan mengetahui apa yang menjadi biang permasalahan ini, Anda nantinya bisa melakukan tindakan preventif yang efektif untuk mencegahnya. Adapun beberapa hal yang menjadi penyebab tarikan mobil terasa berat ini di antaranya adalah: 1. Mesin yang Kurang Terawat Salah satu penyebab tarikan mobil terasa berat paling umum adalah kondisi mesin mobil yang cenderung kurang terawat. Pasalnya, secara umum, apabila perawatan pada mobil tidak dilakukan secara teratur, maka performa mobil pun lambat laun akan turun, termasuk tarikan mobil yang terasa lebih berat. Terkait masalah ini, melakukan perawatan mobil secara berkala adalah hal yang perlu diupayakan. Misalnya saja, melakukan servis berkala sesuai dengan anjuran dari pabrikan, melakukan penggantian oli mesin dan pengecekan komponen secara berkala, serta perawatan lain yang diperlukan. 2. Kampas Kopling yang Mulai Menipis Hal lain yang juga turut menjadi penyebab tarikan mobil terasa berat serta performa mobil tidak optimal adalah kampas kopling yang mulai menipis. Kampas kopling sendiri merupakan komponen yang akan menghubungkan mesin ke bagian transmisi mobil. Dari paparan ini bisa dikatakan bahwa kampas kopling memiliki peran yang sangat penting. Seiring waktu penggunaan, kampas kopling pun akan habis karena gesekan yang terjadi. Nah, ketika kampas kopling mulai tipis, maka tarikan mobil akan terasa lebih berat dan mesin pun nantinya cenderung meraung. Apabila hal ini tidak ditanggulangi, mobil pun nantinya akan lebih susah dikendalikan. 3. Cengkraman Rem yang Terlalu Kuat Tarikan mobil yang terasa lebih berat juga bisa disebabkan oleh cengkraman rem yang terlalu kuat. Memang, pada dasarnya, sistem rem harus memiliki daya cengkram yang kuat agar lebih efektif dan efisien untuk menghentikan laju kendaraan. Namun, apa jadinya jika cengkraman rem tersebut terlalu kuat? Nah, masalah ini akan membuat tarikan mobil terasa lebih berat dan bahkan mobil cenderung lebih susah untuk dikendalikan. Biasanya, masalah ini terjadi pada rem mobil yang masih menggunakan teknologi tromol.  4. Transmisi yang Bermasalah Ketika tarikan mobil terasa berat saat dikendarai, bisa jadi masalah tersebut disebabkan karena transmisi mobil yang bermasalah. Sebagaimana diketahui, transmisi sendiri adalah komponen mobil yang sangat penting di mana mengontrol perpindahan gigi. Apabila ada masalah pada transmisi, maka penggantian gigi menjadi susah. Tidak hanya itu, masalah pada transmisi juga menjadi sebab kenapa tenaga mobil ngempos. Coba bayangkan betapa merepotkannya ketika mobil terasa berat dan tenaga mobil cenderung tidak optimal saat dikendarai.  5. Bearing Roda yang Kurang Pelumas Satu lagi hal yang kerap menjadi penyebab tarikan mobil terasa berat adalah bearing roda yang kurang pelumas. Bearing roda sendiri merupakan bagian dari komponen poros roda dan berfungsi sebagai bantalan roda. Tentu saja, sebagai bantalan, komponen ini perlu mendapatkan pelumasan yang cukup. Sebaliknya, apabila pelumasan pada bearing roda cenderung berkurang, maka pedal gas nantinya akan terasa lebih berat. Tidak hanya itu, apabila masalah ini tidak segera diatasi, maka akan ada bunyi kasar yang muncul ketika mobil dikendarai. Beberapa poin di atas adalah sebab umum kenapa tarikan mobil terasa berat. Tentu saja, karena masalah ini membuat performa mobil tidak optimal, maka penanganan sebaiknya segera dilakukan, terutama agar kerusakan yang terjadi tidak semakin parah.  Mengatasi Tarikan Mobil Terasa Berat, Apa yang Bisa Dilakukan? Untuk mengatasi permasalahan tarikan mobil yang terasa berat, ada beberapa langkah awal yang bisa Anda lakukan. Dengan beberapa langkah ini, minimal masalah tarikan mobil yang terasa berat bisa ditangani terlebih dahulu sebelum dilakukan perbaikan yang lebih detail apabila diperlukan. Nah, beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi tarikan mobil yang terasa lebih berat di antaranya: 1. Memeriksa Kondisi Sistem Bahan Bakar Jika tarikan mobil terasa berat, ada baiknya Anda mengecek dan memeriksa kondisi sistem bahan bakar. Dalam hal ini, cek dan pastikan jika filter bahan bakar yang digunakan masih dalam kondisi baik dan bekerja dengan optimal. Perlu diketahui bahwa ketika filter bahan bakar sudah rusak, maka aliran bahan bakar nantinya akan terkendala dan performa mobil pun akan turun. Nah, apabila Anda mendapati filter bahan bakar yang rusak, segera lakukan penggantian dengan filter yang baru.  2. Memeriksa Sistem Pembuangan Hal lain yang perlu dilakukan jika mendapati tarikan mobil terasa berat adalah memeriksa sistem pembuangan. Anda bisa mengecek bagian knalpot mobil untuk memastikan aliran gas buang mobil cenderung lancar. Tidak hanya itu, cek pula komponen lainnya seperti filter udara dan juga busi. Jika Anda mendapati filter udara yang sudah sangat kotor dan juga rusak, maka filter harus diganti dengan yang baru. Sementara busi yang kotor harus dibersihkan dari kerak yang menempel.  3. Atur Muatan Meskipun sepele, namun muatan mobil yang berlebihan juga bisa menjadi biang tarikan mobil yang terasa lebih berat. Oleh karenanya, terutama sebelum berangkat untuk bepergian jauh, maka pastikan jika muatan mobil Anda tidak berlebihan. Jika ditelaah, setiap mobil memiliki batasan muatan yang diizinkan. Nah, Anda bisa menjadikannya sebagai patokan untuk mengukur muatan. Selain itu, jangan lupa untuk memeriksa tekanan udara ban untuk memastikan kenyamanan berkendara.  Selain beberapa poin di atas, untuk memastikan jika mobil berada dalam kondisi prima dan tarikan mobil tidak terasa berat, maka Anda sebaiknya melakukan perawatan berkala secara teratur. Dengan perawatan yang dilakukan, bukan hanya mobil yang lebih nyaman dikendarai, namun juga bebas dari masalah mesin mobil overheat yang menjengkelkan. OJC Auto Service, Solusi Perbaikan Mobil Anda! Perawatan berkala memang menjadi kunci dari performa mobil yang lebih optimal dan bebas dari berbagai permasalahan. Nah, jika Anda ingin melakukan perawatan mobil, OJC Auto Service siap melakukannya. Dikenal sebagai penyedia layanan tune up mobil Jogja terpercaya, kami memiliki mekanik berpengalaman dan peralatan yang lengkap … Read more

Minyak Rem Mobil Cepat Habis, Apa Penyebabnya?

Penyebab minyak rem cepat habis, Sumber: kompas.com

Dalam sistem pengereman mobil, minyak rem menjadi salah satu komponen penting yang memiliki fungsi cukup krusial. Sayangnya, tidak sedikit pemilik kendaraan yang kurang peka terkait masalah minyak rem termasuk minyak rem mobil cepat habis meskipun pengisian ulang dilakukan dalam waktu yang belum terlalu lama. Perlu dipahami bahwa ketika minyak rem habis, maka pengereman mobil tidak akan bekerja secara optimal. Bisa saja rem tetap berfungsi seperti biasa, namun daya cengkramnya menurun dan memerlukan waktu yang lebih lama untuk menghentikan laju kendaraan. Bahkan, bisa jadi risiko terjadinya kecelakaan pun akan meningkat. Lantas, apa sebenarnya yang menjadi penyebab minyak rem mobil cepat habis ini? Simak ulasan selengkapnya! Tanda Minyak Rem Mobil Mulai Habis Berbincang tentang kondisi minyak rem mobil yang habis, sebenarnya Anda bisa mengetahui kondisi ini dengan cukup mudah. Ada beberapa tanda yang muncul dan mengindikasikan jika jumlah minyak rem pada reservoir mulai berkurang atau bahkan habis. Adapun beberapa tanda minyak rem mobil habis tersebut di antaranya: 1. Lampu Indikator Rem Menyala Salah satu tanda minyak rem mobil habis adalah lampu indikator rem yang menyala. Ketika lampu indikator ini menyala, maka tandanya ada permasalahan di bagian komponen pengereman, termasuk volume minyak rem yang mulai berkurang atau habis. Nah, apabila Anda mendapati lampu indikator rem mobil Anda menyala, maka segera cek tangki reservoir tempat penampungan minyak rem. Apabila ternyata volume minyak rem berkurang drastis, maka segera lakukan tindakan lanjutan. 2. Pedal Rem Terasa Blong Hal lain yang juga menjadi pertanda minyak rem mobil cepat habis adalah pedal rem yang terasa blong. Apabila sebelumnya Anda merasakan pedal rem terasa pakem ketika digunakan untuk menghentikan laju kendaraan, maka ketika minyak rem habis, pedal cenderung terasa lebih ringan saat diinjak. Kondisi ini tidak jarang membuat pengendara mobil panik, terlebih ketika ia melaju di jalan yang cenderung curam. Tanpa keahlian berkendara yang mumpuni, pedal rem yang terasa blong bisa menjadi penyebab terjadinya kecelakaan yang tak diinginkan. Setidaknya, ada dua tanda masalah minyak rem mobil cepat habis yang terjadi. Jika diperlukan, Anda sebaiknya melakukan pengecekan volume minyak rem secara berkala agar nantinya ketika menyadari volume minyak rem berkurang, Anda tidak telat melakukan tindakan.  Bahaya Minyak Rem Mobil yang Habis Seiring fungsinya yang cukup krusial dalam sistem pengereman, masalah minyak rem yang habis tentu akan memberikan dampak yang cukup besar. Tanpa adanya minyak rem yang cukup, maka sistem pengereman mobil bisa mengalami kegagalan. Apabila hal ini terjadi, tentu rem tidak bisa bekerja dengan optimal dan risiko kecelakaan mobil akan meningkat. Selain itu, minyak rem yang habis juga bisa menyebabkan masalah overheating pada sistem rem. Hal ini dikarenakan minyak rem bukan hanya berfungsi untuk menggerakkan kampas rem saja, melainkan juga turut mendinginkan komponen pengereman yang panas karena gesekan. Nah, apabila overheating terjadi, komponen pengereman lebih rawan rusak.  Satu lagi, kondisi minyak rem yang habis juga bisa menjadi biang masalah korosi pada sistem rem. Karena tidak adanya pelumasan, maka komponen rem akan lebih mudah berkarat. Nantinya, sistem pengereman akan rusak dan diperlukan biaya yang lebih banyak untuk perbaikan.  Penyebab Minyak Rem Mobil Cepat Habis Dari beberapa paparan sebelumnya, bisa disimpulkan bahwa masalah minyak rem mobil cepat habis bukanlah hal yang sepele. Tidak hanya mengakibatkan rem mobil bunyi saja, melainkan juga kerusakan pada sistem pengereman secara keseluruhan. Nah, pertanyaannya, apa sebenarnya penyebab dari masalah minyak rem mobil cepat habis ini? 1. Kebocoran pada Master Rem Salah satu sebab umum kenapa minyak rem mobil cepat habis adalah adanya kebocoran pada master rem. Kebocoran ini umumnya terjadi karena seal karet yang sudah getas ataupun mulai rusak seiring waktu pemakaian. Perlu diketahui bahwa seal memiliki fungsi untuk menjaga agar minyak rem tidak menetes dan tidak merembes. Namun, seiring berjalannya waktu, kondisi seal tentu akan mulai rusak, terlebih karena banyaknya debu atau bekas oli yang menempel. Oleh karenanya, penting bagi Anda untuk melakukan pengecekan kondisi seal secara berkala. Apabila ditemukan kondisi seal yang mulai rusak, maka segera lakukan penggantian.  2. Selang Minyak Rem yang Bocor Selain kebocoran pada master rem, masalah minyak rem mobil cepat habis juga bisa terjadi karena adanya kebocoran di bagian selang minyak rem. Perlu diketahui bahwa sistem pengereman mobil memiliki cukup banyak selang yang menghubungkan master rem dengan unit rem. Meskipun dianggap cukup wajar terjadi, kebocoran pada selang minyak rem ini bukanlah hal yang mudah untuk dideteksi. Bukan hanya karena rangkaiannya yang rumit sebagaimana rem ABS mobil, namun posisinya pun cenderung tersembunyi. 3. Keausan pada Seal Karet Wheel Cylinder Kondisi seal karet wheel cylinder yang aus juga menjadi biang masalah minyak rem mobil cepat habis. Seal yang satu ini terletak di dalam silinder roda dan memiliki fungsi utama untuk menjaga tekanan minyak rem. Nah, apabila seal ini aus atau rusak, maka tekanan minyak rem cenderung tidak terjaga dengan baik. Akibatnya, rem tidak bisa bekerja secara mestinya dan pengendara akan merasa kesulitan untuk menghentikan laju mobil mereka.  Pemeriksaan secara berkala pada komponen ini cukup penting dilakukan. Apabila kerusakan pada bagian seal ini ketahuan dengan cepat, maka dampak buruk berikutnya bisa dihindari.  Selain beberapa hal di atas, masalah kondensasi akibat kerja rem juga menjadi biang minyak rem mobil cepat habis. Ya, Anda perlu tahu bahwa faktor lingkungan seperti suhu yang rendah serta kelembaban yang tinggi bisa membuat minyak rem lebih encer dan mengurangi kemampuannya untuk menghentikan laju kendaraan. Perbaikan Rem Mobil Murah di OJC Auto Service Dengan dampak cukup serius yang bisa muncul ketika masalah minyak rem mobil cepat habis tidak ditanggulangi dengan segera menandakan bahwa masalah minyak rem ini bukan hal yang sederhana. Oleh karenanya, jika Anda merasa pengereman mobil mulai bermasalah dan setelah dicek minyak rem mulai habis, perbaikan harus segera dilakukan. Nah, terkait perbaikan masalah rem mobil, OJC Auto Service siap menjadi mitra yang bisa diandalkan. Berbekal mekanik yang berpengalaman dan handal di bidangnya, tentu seluruh kerusakan terkait sistem pengereman mobil, termasuk kebocoran minyak rem yang terjadi bisa diperbaiki dengan segera. Tidak hanya itu, sebagai penyedia layanan service mobil Jogja terpercaya, kami juga menyediakan berbagai spare part yang cukup lengkap. Dengan spare part yang lengkap, tentu penggantian komponen yang diperlukan bisa dilakukan dengan lebih cepat dan biaya yang lebih murah. Tidak percaya? Segera datang ke bengkel kami dan buktikan sendiri!

Penyebab Busi Mobil Hitam, Apa Saja?

Busi mobil warna hitam, Sumber: auto2000.co.id

Diantara komponen mobil yang memiliki peran penting, bisa dikatakan busi adalah salah satunya. Meskipun memiliki ukuran kecil, fungsi busi cukup krusial karena merupakan pemantik dari sistem pembakaran mobil. Nah, karena fungsinya yang penting, fungsi busi harus senantiasa optimal dan penyebab busi mobil hitam harus diketahui dengan saksama. Memang, layaknya oli mesin mobil yang pada akhirnya berwarna hitam seiring pemakaian, kasus busi mobil berwarna hitam merupakan hal yang wajar terjadi. Hanya saja, kondisi busi mobil yang hitam tersebut menjadi tidak wajar apabila terjadi ketika busi baru belum lama dipasang. Lantas, apa sebenarnya penyebab busi mobil hitam dan bagaimana cara perawatan pada busi agar fungsinya tetap optimal sehingga kinerja mesin mobil juga maksimal? Simak ulasannya! Penyebab Busi Mobil Berwarna Hitam  Seperti yang disinggung sebelumnya, sebenarnya seiring waktu pemakaian yang lama, busi mesin mobil nantinya akan cenderung menghitam sebagai tanda keausan. Namun, apabila Anda merasa bahwa busi mesin mobil belum terlalu lama digunakan tetapi sudah berwarna hitam, hal tersebut mengindikasikan adanya masalah pada mesin. Ada beberapa hal yang menjadi penyebab busi mobil hitam dan basah ini, di antaranya: 1. Terlalu Banyak Bahan Bakar di Ruang Bakar Salah satu penyebab umum kenapa busi mobil berwarna hitam adalah persentase bahan bakar yang terlalu banyak di ruang bakar mesin. Terkait hal ini, dalam takaran AFR atau Air Fuel Ratio, perbandingan bahan bakar dan udara pada ruang bakar seharusnya 1:14.  Nah, apabila persentase udara kurang dari angka 14, maka kondisi banjir bahan bakar akan terjadi. Mungkin, Anda berpendapat hal ini bukan masalah dan berpikir bahwa tenaga mobil yang dihasilkan akan lebih banyak. Padahal, pendapat tersebut tentu saja salah karena bahan bakar yang berlebihan akan mengganggu sistem perapian mobil. 2. Kondisi Filter Udara yang Kotor Filter udara mobil yang kotor juga menjadi sebab umum kenapa busi berwarna hitam meskipun belum lama digunakan. Tentu saja, masalah ini bisa saja terjadi terutama jika ternyata Anda jarang melakukan pengecekan pada kondisi filter udara dan tidak melakukan penggantian dalam waktu yang lama karena dirasa tidak perlu. Perlu diketahui bahwa seiring waktu pemakaian, filter udara akan cenderung kotor dengan banyaknya debu yang menempel. Nah, nantinya, debu yang menempel akan mengendap dan menjadi gumpalan.  Kondisi tersebut akan menghambat udara untuk masuk ke intake. Akibatnya, jumlah bahan bakar di ruang pembakaran berlebih sehingga menjadi penyebab busi mobil hitam. 3. Oli yang Merembes Hal lain yang turut menjadi penyebab busi mobil hitam adalah adanya rembesan oli. Oli yang merembes ini bisa terjadi karena beberapa hal seperti boring yang tergores, seal klep yang sudah aus dan lainnya. Tentu, kondisi ini juga mengakibatkan busi mobil lemah sehingga mobil akan lebih sering macet. Nah, apabila masalah oli rembes ini terjadi, maka bahan bakar yang terbakar untuk menghasilkan tenaga mobil akan bercampur dengan oli. Selain menyebabkan busi lebih cepat hitam dan aus, kondisi ini juga menjadi biang knalpot mobil mengeluarkan asap berwarna putih yang lebih pekat.  4. Busi yang Tidak Sesuai Spesifikasi Satu lagi penyebab busi mobil hitam yang perlu Anda ketahui adalah penggunaan busi yang tidak sesuai spesifikasi. Ya, cukup sering pemilik mobil memasang busi yang tidak sesuai standar mesin. Selain karena faktor ketidaktahuan, tidak sedikit yang memilih menggunakan busi tak standar karena masalah harga yang lebih murah. Padahal, memasang busi yang tidak sesuai spesifikasi adalah sebuah kesalahan. Nantinya, karena spesifikasi busi yang lebih rendah, pembakaran bahan bakar tidak akan optimal. Tak hanya itu, kondisi busi pun akan cenderung lebih cepat rusak dan masalah busi hitam meskipun belum lama dipakai akan terjadi. Beberapa poin di atas merupakan penyebab busi mobil hitam yang umum terjadi. Sebagai tambahan, penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai spesifikasi pun turut mempengaruhi kondisi busi. Oleh karenanya, penting bagi Anda untuk memperhatikan spesifikasi baik busi dan bahan bakar yang hendak digunakan.  Tips Perawatan Busi Mobil, Harus Diganti Berkala? Dari beberapa paparan di atas bisa disimpulkan bahwa busi mobil berwarna hitam merupakan masalah yang tidak boleh dianggap remeh. Permasalahan ini tentu akan berdampak pada performa mobil secara keseluruhan, termasuk tenaga mobil ngempos dan tarikan mobil yang terasa lebih berat. Nah, agar permasalahan ini tidak terjadi dan performa mobil cenderung stabil, Anda tentu perlu melakukan perawatan busi mobil dengan baik. Ada beberapa tips perawatan busi mobil yang bisa Anda lakukan, beberapa di antaranya: 1. Lakukan Pengecekan Kerak Secara sederhana, Anda bisa melakukan perawatan pada busi dengan melakukan pengecekan pada kerak. Ini adalah opsi perawatan yang mudah dilakukan karena kerak yang menempel pada busi bisa menjadi pertanda apakah busi mobil masih baik atau bermasalah. Terkait hal ini, apabila Anda mendapati busi mobil Anda sudah berkerak dan cukup tebal serta kerak sudah berwarna hitam, maka busi Anda bisa jadi sudah bermasalah. Dalam kasus yang lebih parah, kerak pada busi menyebabkan busi tidak bisa menghasilkan percikan api.  Nah, apabila kerak busi masih cenderung tipis, Anda bisa membersihkannya menggunakan sikat gigi atau alat sejenis lainnya yang tidak terlalu kasar. Bersihkan kerak tersebut agar fungsi busi kembali normal. 2. Periksa Kerapatan Kepala Busi Agar busi tetap bisa berfungsi dengan baik, maka Anda juga harus memeriksa kerapatan kepala busi. Pengecekan ini umumnya dilakukan bersamaan dengan penggantian oli atau kira-kira setelah mobil menempuh jarak sekitar 20.000 ribu kilometer. Namun, apa sebenarnya urgensi dari memeriksa kerapatan kepala busi tersebut? Perlu dipahami bahwa seiring waktu penggunaan, kerapatan busi akan berubah. Semakin lama digunakan, maka tingkat kerapatan busi akan turun dan hal ini berpengaruh pada konsumsi daya listrik. Apabila busi terlalu renggang, maka semakin besar daya listrik yang diperlukan. Nah, cek dan lakukan penyetelan ulang untuk mengembalikan kerapatan busi sesuai standar. 3. Memastikan Penyebab Busi Hitam Tidak Terjadi Selain pengecekan pada unit busi, Anda juga harus memastikan bahwa penyebab busi mobil hitam tidak terjadi. Terkait hal ini, cobalah cek kondisi filter udara mobil Anda. Tentu, Anda harus memastikan jika filter udara tersebut tidak terlalu kotor dan masih bisa berfungsi dengan normal. Serta, cek apakah ada rembesan oli atau bagian dari penampungan oli yang bocor. Apabila Anda menemukan adanya permasalahan pada bagian oli mobil, maka lakukan pengecekan lanjutan dan juga pastikan kebocoran oli tersebut bisa diatasi dengan baik. Dengan beberapa tips di atas, Anda bisa memastikan bahwa busi mobil Anda berada dalam kondisi yang baik. Hanya saja, sebagai … Read more

Oli Berwarna Putih, Apa Dampaknya untuk Performa Mobil?

Oli warna putih, Sumber: thedrive.com

Sebagaimana diketahui, seiring waktu penggunaan, oli mesin mobil yang tadinya berwarna terang akan menjadi gelap. Warna gelap cenderung pekat tersebut muncul karena oli sudah tercampur dengan kotoran serta suhu panas yang berasal dari operasional mesin. Namun, apakah Anda pernah menemukan kasus oli berwarna putih pada mesin mobil? Perlu dipahami bahwa oli mesin mobil yang berwarna putih merupakan sebuah tanda jika ada permasalahan yang terjadi pada komponen mesin. Tentu, ketika Anda menemukan oli yang cenderung berwarna putih dan kental, melakukan pengecekan lanjutan sangat penting dilakukan sebelum mesin mobil mengalami kerusakan. Lantas, apa yang sebenarnya menjadi penyebab masalah oli berwarna putih ini dan apa dampaknya untuk performa mobil? Simak ulasannya! Penyebab Oli Berwarna Putih Sebagaimana disinggung tadi, kasus oli berwarna putih yang ditemukan adalah tanda adanya masalah pada mesin mobil Anda. Warna putih pada oli berasal dari kontaminasi antara air dan oli yang terjadi. Bisa jadi, kontaminasi tersebut terjadi disebabkan kebocoran pada sistem pendingin mobil ataupun adanya kerusakan pada sistem pelumas. Tidak hanya itu, sistem pelumas yang tidak memiliki kemampuan melumasi yang optimal juga menjadi biang masalah ini. Nah, apabila kontaminasi yang terjadi berlangsung dalam waktu yang cukup lama dan tidak segera diatasi, maka oli akan cenderung lebih berminyak dan juga berwarna putih. Perlu diketahui bahwa kontaminasi air dan oli yang terjadi tersebut akan menurunkan titik didih oli. Artinya, air akan mengendap di dalam oli ketika suhu berkurang. Hal ini akan menyebabkan kondisi khusus yang disebut emulsi. Tentu, ada dampak yang cukup serius pada performa mobil apabila Anda hanya membiarkan saja masalah ini.  Bisa jadi, ketika kontaminasi antara air dan oli baru saja terjadi, Anda tidak menyadarinya. Hal ini dikarenakan performa mobil yang cenderung masih stabil seperti biasanya. Namun, seiring berjalannya waktu, Anda akan merasakan performa mobil yang tidak seperti biasanya dan tarikan mobil yang lebih berat.  Dampak Oli Berwarna Putih pada Performa Mobil Dari beberapa paparan di atas, masalah oli berwarna putih merupakan permasalahan yang cukup serius selain oli mobil cepat habis yang lebih umum terjadi. Ada beberapa dampak yang akan Anda rasakan apabila masalah ini tidak ditanggulangi. Adapun beberapa dampak yang dimaksud di antaranya: 1. Pelumasan yang Tidak Maksimal Perlu diketahui bahwa oli mesin memiliki fungsi yang teramat penting. Cairan ini bukan hanya berfungsi untuk melancarkan putaran mesin saja sehingga tenaga mobil yang dihasilkan lebih optimal, melainkan juga menurunkan suhu mesin terutama ketika mobil dikendarai dalam jarak yang cukup jauh. Nah, apabila kontaminasi dengan air yang menyebabkan oli berwarna putih terjadi, maka kemampuan oli untuk melumasi pun akan berkurang. Akibatnya, pelumasan pada mesin tidak akan maksimal sehingga putaran mesin mobil pun akan terhambat. Tentu saja, nantinya tenaga mobil yang dihasilkan akan menurun. 2. Suhu Mesin Mobil Lebih Tinggi Sejalan dengan poin sebelumnya, apabila terjadi kontaminasi pada oli, terutama dengan air karena adanya kebocoran yang terjadi, maka oli tidak bisa optimal menjaga suhu mesin mobil selama beroperasi. Akibatnya tentu sudah jelas bahwa suhu mesin mobil cenderung tidak bisa dikendalikan dan cenderung lebih tinggi.  Tentu saja, suhu mesin yang terlalu tinggi bukanlah hal yang sepele. Kondisi ini bisa memicu masalah mesin mobil overheat hingga mesin mobil tiba-tiba macet saat berada di tengah perjalanan. Jika hal ini terjadi, Anda tentu akan mendapatkan permasalahan yang lebih besar.  3. Kerusakan Komponen Mesin yang Lebih Parah Hal lain yang juga menjadi dampak dari masalah oli berwarna putih karena kontaminasi tersebut adalah kerusakan komponen mesin yang lebih parah. Ya, hal ini terjadi karena oli berwarna putih tidak bisa memberikan pelumasan komponen yang optimal. Dikarenakan pelumasan yang tidak optimal, maka gesekan antar komponen mesin terjadi dengan lebih kasar. Nah, akibat dari kondisi ini adalah ada bagian dari komponen mesin yang rusak karena bergesekan tanpa adanya pelumas. Jika tidak ditanggulangi, bisa jadi Anda nantinya harus melakukan penggantian komponen mesin dan harganya mahal! Selain beberapa dampak sebagaimana di atas, perlu diketahui bahwa masalah oli berwarna putih juga bisa mengakibatkan emisi gas buang mobil meningkat. Hal ini dikarenakan karena komponen mesin mobil tidak bekerja secara optimal, pembakaran di dalam ruang bakar pun juga tidak optimal sehingga masih ada bahan bakar yang terbuang bersama asap mobil.  Tips Perawatan Oli Mesin Mobil Dengan dampak serius yang muncul karena masalah kontaminasi yang menyebabkan oli berwarna putih, maka Anda perlu melakukan perawatan oli mesin yang tepat. Dengan perawatan yang sesuai, tentu Anda bisa melakukan antisipasi yang lebih optimal untuk mencegah dampak buruk kerusakan yang terjadi.  Mengecek kondisi oli mobil secara berkala adalah langkah yang tepat dilakukan. Coba sesekali lihat warna oli mesin mobil Anda. Terkait hal ini, warna oli yang masih bagus cenderung terang dan tidak terlalu pekat. Meskipun, tentu, seiring berjalannya waktu, oli mesin mobil pasti bertambah pekat. Selain itu, cek volume oli mesin mobil Anda. Pastikan jika volume oli mesin berada di level yang aman. Apabila volume oli cenderung berkurang, terlebih dalam waktu yang relatif singkat, maka Anda perlu melakukan pengecekan lanjutan untuk memastikan tidak ada kebocoran yang terjadi.  Satu lagi, perawatan oli mesin mobil yang simple namun penting untuk dilakukan adalah cek komponen radiator, terutama packing head dan seal water pump. Pasalnya, kedua komponen ini, apabila bermasalah dan bocor, bisa mengakibatkan oli berwarna putih. Apabila Anda menemukan kerusakan pada salah satu atau keduanya, lakukan penggantian.  OJC Auto Service, Solusi Masalah Mobil Anda! Perlu disadari bahwa masalah pada oli mesin mobil bukanlah hal yang sepele dan harus segera ditanggulangi. Jika Anda tidak tanggap, maka kondisi mesin mobil Anda bisa bertambah parah dan tentu saja ujung-ujungnya Anda perlu melakukan perbaikan lebih banyak yang akan menguras dana lebih banyak pula. Nah, OJC Auto Service menyediakan layanan perawatan dan perbaikan mobil yang bisa diandalkan. Dengan layanan ini, tentu Anda bisa melakukan pengecekan pada oli mesin mobil ataupun pengecekan komponen lainnya untuk memastikan biang masalah oli berwarna putih tidak terjadi. Selain itu, sebagai penyedia layanan service mobil Jogja, kami juga menyediakan spare part mobil yang cukup lengkap. Dengan kelengkapan spare part yang ada, tentu penggantian komponen mobil yang diperlukan pun bisa dilakukan dengan lebih cepat. Anda tentu tidak perlu menunggu lama!

Ciri Shockbreaker Mobil Rusak, Ketahui Sebelum Rugi!

Shockbreaker mobil rusak, Sumber: sisinews.co

Berbincang tentang kenyamanan berkendara dengan mobil, shockbreaker menjadi salah satu bahasan yang cukup penting. Alasannya cukup sederhana. Shockbreaker mampu menjaga stabilitas mobil saat melewati jalan berlubang sehingga Anda bisa berkendara tanpa gangguan. Inilah alasan kenapa mengetahui ciri shockbreaker mobil rusak penting.  Layaknya komponen mobil lainnya, shockbreaker pun bisa saja mengalami kerusakan, terutama seiring pemakaian dalam waktu tertentu. Nah, jika Anda bisa mengidentifikasi ciri kerusakan komponen ini sejak awal, maka Anda nantinya bisa melakukan tindakan dengan cepat sehingga kerusakan tidak semakin parah dan menjalar. Lantas, apa saja ciri shockbreaker mobil rusak yang perlu diketahui tersebut? Serta, apa dampak dari kerusakan komponen ini? Simak ulasannya! Fungsi Penting Shockbreaker Mobil Sebagaimana disinggung sebelumnya, shockbreaker merupakan salah satu komponen mobil yang paling penting. Kehadirannya sangat berpengaruh pada kenyamanan berkendara yang akan dirasakan selama perjalanan. Dilihat dari fungsinya, shockbreaker memiliki fungsi yang cukup krusial. Beberapa diantaranya adalah: Dengan beberapa fungsi yang cukup krusial, menjaga kondisi shockbreaker menjadi hal yang penting untuk dilakukan. Serta, Anda perlu cermat untuk mengetahui ciri-ciri shockbreaker depan mobil rusak. Ciri Shockbreaker Mobil Rusak yang Perlu Diketahui Apabila shockbreaker mengalami kerusakan, maka kinerja komponen kaki-kaki mobil tidak akan maksimal. Tentu saja, kenyamanan berkendara tidak akan optimal dan kestabilan mobil pun akan menurun hingga meningkatkan resiko terjadinya kecelakaan. Agar kerusakan shockbreaker bisa segera ditanggulangi, tentu wajib hukumnya bagi Anda untuk mengetahui ciri shockbreaker mobil rusak. Adapun beberapa ciri yang dimaksud diantaranya: 1. Mobil Bergetar secara Berlebihan Sebagaimana disinggung sebelumnya, salah satu fungsi utama shockbreaker adalah meredam getaran saat mobil melaju. Nah, apabila Anda merasakan getaran mobil yang muncul bahkan terkesan berlebihan, bisa jadi hal tersebut adalah tanda suspensi mobil keras dan kerusakan pada shockbreaker. Masalah ini umumnya terjadi karena oli di dalam shockbreaker yang sudah encer maupun gas yang sudah habis. Hanya saja, diperlukan pengecekan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab sebenarnya.  2. Mobil Cenderung Miring ke Satu Sisi Ciri lain dari masalah shockbreaker yang rusak adalah mobil cenderung miring di salah satu sisi. Terkait hal ini, jika Anda merasa mobil tidak seimbang dan cenderung berat sebelah, maka bisa jadi shockbreaker mengalami gesekan yang berlebihan. Gesekan inilah yang membuat kondisi di sekitar shockbreaker menjadi panas dan klem yang melekat pada komponen ini akan rusak. Tentu saja, jika hal ini terjadi, stabilitas mobil pun akan menurun dan Anda tidak akan merasakan kenyamanan optimal saat berkendara. 3. Adanya Oli yang Menetes Oli yang menetes di bagian shockbreaker juga menjadi ciri kerusakan yang harus diketahui. Pada dasarnya, shockbreaker bekerja dengan oli. Cairan oli-lah yang nantinya turut memberikan daya pada shockbreaker untuk meredam getaran mobil. Apabila oli ini bocor, maka secara umum daya redam shockbreaker akan menurun. Adanya kebocoran oli pada shockbreaker disebabkan oleh kerusakan pada seal atau klem shockbreaker. Umumnya, kerusakan ini terjadi karena memang usia pakai yang sudah lama atau karena suhu yang cukup panas di bagian shockbreaker sehingga seal menjadi getas.  4. Kondisi Ban yang Aus serta Tidak Merata Kerusakan yang terjadi pada shockbreaker juga bisa diketahui dari kondisi ban. Ketika Anda menemukan kondisi ban yang cenderung aus dan tidak merata, bisa jadi masalahnya ada pada shockbreaker. Meskipun, hal ini juga menjadi tanda power steering bermasalah. Kenapa shockbreaker yang rusak bisa menyebabkan ban aus dan tidak merata? Kondisi ini terjadi karena jika shockbreaker rusak, maka mobil akan cenderung miring dan tekanan mobil pun tidak akan merata. Dalam hal ini, mobil akan miring pada salah satu sisi dan tekanan pada ban akan meningkat sehingga lambat laun ban akan terkikis.  Beberapa poin di atas merupakan ciri shockbreaker mobil rusak secara umum. Sebagai tambahan, kerusakan pada shockbreaker juga bisa ditemukan dari adanya bunyi benturan terutama pada bagian kaki-kaki mobil saat mobil melaju di jalan yang rata sekalipun.   Agar Shockbreaker Tidak Cepat Rusak, Apa yang Bisa Dilakukan? Akibat shockbreaker mobil rusak yang cukup serius perlu ditanggapi secara serius pula. Oleh karenanya, melakukan tindakan antisipatif agar shockbreaker mobil tidak cepat rusak menjadi penting. Terkait hal ini, menghindari jalanan yang rusak parah saat berkendara bisa menjadi langkah antisipatif yang Anda lakukan. Dengan selektif dalam memilih jalan, maka setidaknya Anda mereduksi beban shockbreaker untuk melakukan peredaman. Selain itu, Anda juga perlu melakukan pengecekan shockbreaker secara berkala. Tidak perlu membawa mobil ke bengkel, Anda bisa melakukannya sendiri di rumah. Cek apakah ada kebocoran oli yang terjadi atau cek bagaimana kondisi mobil Anda, apakah miring sebelah atau tidak. Satu lagi, agar shockbreaker mobil Anda tidak cepat rusak, maka ada baiknya jika Anda memperhatikan muatan mobil. Memang, setiap mobil memiliki batas aman muatan yang bisa diangkut. Hanya saja, mengangkut beban maksimal dalam frekuensi yang tinggi tentu juga tidak disarankan.  Dengan beberapa cara di atas, setidaknya, Anda mengurangi resiko kerusakan shockbreaker mobil. Hanya saja, memang, pada dasarnya, shockbreaker akan mengalami penurunan performa seiring waktu pemakaian.  OJC Auto Service, Solusi Masalah Mobil Anda! Seiring fungsi shockbreaker yang teramat vital, tidak cukup rasanya jika Anda hanya mengetahui penyebab shockbreaker mobil rusak dan melakukan perawatan ringan. Ya, pengecekan kondisi shockbreaker secara mendalam perlu dilakukan dan jika kondisi shockbreaker memang sudah tidak optimal, maka penggantian perlu dijadikan opsi.  Terkait perawatan dan penggantian shockbreaker, OJC Auto Service siap membantu Anda kapan pun dan di mana pun. Kami merupakan bengkel mobil profesional dengan pengalaman bertahun-tahun yang bisa diandalkan. Tidak hanya sekadar melakukan pengecekan atau perbaikan pada shockbreaker saja, kami juga siap melakukan perbaikan pada kerusakan mobil lainnya. Dengan peralatan lengkap yang kami miliki serta mekanik berpengalaman, berbagai kerusakan mobil bisa ditangani dengan cekatan dan optimal. Jadi, tunggu apalagi, segera hubungi CS OJC Auto Service dan Anda akan mendapatkan layanan perbaikan mobil terbaik dari tempat service mobil Jogja terpercaya!

Memperpanjang Masa Pakai Aki Mobil, Apakah Bisa?

Masa pemakaian aki mobil, Sumber: hondaoutsidejava.co.id

Sebagai pemilik mobil, apakah Anda tahu perihal masa pakai aki mobil? Seperti diketahui, aki menjadi salah satu komponen yang paling krusial dalam sistem mobil. Keberadaanya menjadi sumber daya listrik utama yang memastikan mobil bisa beroperasi dan berbagai fitur mobil yang tersedia bisa berfungsi dengan normal.  Nah, seiring penggunaan, kondisi aki akan menurun dan rusak. Meskipun ada beberapa kalangan yang nantinya akan melakukan charge aki untuk mengembalikan daya-nya, namun pada umumnya, aki yang sudah rusak harus segera diganti. Lantas, berapa lama sebenarnya masa pakai aki mobil dan apakah masa pemakaian tersebut bisa diperpanjang agar lebih lama lagi? Masa Pakai Aki Mobil, Berapa Lama? Seperti yang dibahas sebelumnya bahwa sebagaimana komponen lainnya, aki mobil juga memiliki masa pakai yang terbatas. Artinya, seiring jangka waktu pemakaian tertentu, maka kondisi aki akan semakin menurun dan bisa jadi aki sudah rusak serta tidak bisa digunakan kembali. Terkait usia pemakaian, secara umum, baik aki basah ataupun kering bisa digunakan dengan prima sekitar 2 hingga 5 tahun pemakaian. Tentu, khusus untuk aki kering, selama pemakaian, Anda tidak perlu melakukan perawatan sama sekali. Sebaliknya, jika Anda menggunakan aki basah, maka Anda perlu mengecek volume air aki yang tersisa.  Hanya saja, rentang waktu pemakaian aki tersebut hanya perkiraan saja. Pasalnya, ada beberapa faktor yang turut mempengaruhi lama usia pakai aki mobil. Faktor yang Mempengaruhi Masa Pakai Aki Mobil Seiring fungsinya yang sangat penting, memastikan aki mobil dalam kondisi yang selalu prima adalah hal yang harus dilakukan. Pasalnya, aki mobil turut menjadi faktor yang meningkatkan performa mesin mobil. Sebaliknya, jika Anda menggunakan aki mobil yang tidak prima, mobil pun bisa mogok di jalan atau fitur mobil tidak bisa optimal.  Di samping itu, Anda juga perlu tahu bahwa ada beberapa faktor yang cukup berpengaruh pada masa pakai aki mobil, terutama yang membuatnya lebih cepat rusak. Beberapa faktor tersebut diantaranya: 1. Kualitas Aki yang Digunakan Salah satu hal yang sangat berpengaruh pada masa pakai aki mobil adalah kualitas aki itu sendiri. Dalam hal ini, tentu saja, Anda perlu memastikan apakah aki yang Anda gunakan di mobil merupakan aki yang berkualitas atau tidak. Sebagaimana diketahui saat ini ada banyak sekali produk aki mobil yang ada di pasaran. Beberapa produk bahkan tersedia dengan harga yang terlampau murah dan kerap menjadi pilihan yang ekonomis dari pengendara. Nah, apabila ternyata aki yang Anda beli termasuk abal-abal, maka bisa jadi masa pakai aki tersebut tidak lama. 2. Kesesuaian Spesifikasi Selain kualitas aki yang digunakan, kesesuaian spesifikasi aki yang digunakan juga berpengaruh pada masa pakai aki mobil. Terkait hal ini, Anda perlu menyadari bahwa aki mobil tersedia dengan spesifikasi berbeda dan harus disesuaikan dengan kebutuhan mobil.  Hanya saja, ada saja pemilik kendaraan terkadang kurang memperhatikan poin ini. Misalnya saja, mobil yang ia miliki memerlukan aki dengan kekuatan 45 ampere. Namun, karena alasan biaya, ia memasang aki dengan kekuatan 35 ampere. Kondisi ini nantinya akan membuat aki lebih cepat soak dan masa aki pun menjadi pendek. 3. Kondisi Penggunaan Kondisi penggunaan juga sangat berpengaruh pada bagaimana masa aki mobil Anda. Tentu, aki yang digunakan dalam kondisi lalu lintas yang berat atau perjalanan yang jauh dalam waktu yang lama cenderung lebih mudah tekor.  Tidak hanya itu, kebiasaan buruk yang kerap terjadi seperti menyalakan AC mobil saat parkir juga turut memperpendek masa pakai aki mobil. Artinya, Anda perlu melakukan kalkulasi tentang bagaimana Anda menggunakan aki tersebut. Dengan cara ini, maka Anda bisa memperkirakan berapa lama aki mobil yang dipakai akan bertahan. 4. Kondisi Sistem Listrik Hal lain yang turut berpengaruh pada masa pakai aki mobil adalah kondisi sistem kelistrikan pada mobil Anda. Seperti diketahui, mobil memiliki sistem kelistrikan yang cukup rumit dengan aki sebagai sumber listrik utama. Terkait hal ini, jika kondisi sistem listrik mobil Anda tidak baik, misalnya saja adanya masalah pada alternator atau kabel listrik yang rusak, maka fitur mobil yang menggunakan daya listrik tidak akan optimal. Selain itu, kondisi ini pun membuat aki perlu menyuplai lebih banyak daya sehingga resiko lebih cepat rusak semakin terbuka.  Beberapa poin di atas adalah apa yang mempengaruhi masa pakai aki basah mobil ataupun kering. Sebagai tambahan, perawatan pada aki yang dilakukan juga sangat berpengaruh pada masa pakai aki.  Tips Memperpanjang Masa Pakai Aki Mobil Meskipun pada dasarnya aki memiliki masa pakai tertentu, namun Anda bisa saja berupaya untuk memperpanjang masa pakai aki. Minimal, Anda bisa menggunakan aki tersebut dengan optimal sehingga Anda bisa menghemat pengeluaran untuk mengganti aki. Ada beberapa tips mendasar yang bisa Anda coba untuk memperpanjang usia pemakaian aki mobil, diantaranya: Dengan beberapa tips di atas, Anda setidaknya bisa memperpanjang usia pemakaian aki mobil Anda. Hanya saja, jika Anda menemukan ciri-ciri aki mobil harus diganti seperti mobil yang susah distarter atau lainnya, maka melakukan pengecekan mendalam perlu dilakukan. OJC Auto Service, Solusi Masalah Mobil Anda! Pengetahuan tentang berapa lama aki mobil harus diganti setidaknya memberikan gambaran pada Anda terkait perbaikan aki yang harus dilakukan atau persiapan penggantian jika masa pakai aki mobil tiba. Namun, tentu, agar kondisi mobil tetap optimal, perawatan secara berkala mutlak untuk diperlukan. Nah, jika Anda berada di kawasan Jogja dan mencari bengkel tune up mobil Jogja untuk perawatan performa mobil, OJC Auto Service bisa dijadikan opsi yang tepat. Ya, kami merupakan bengkel mobil terpercaya yang siap membantu Anda dalam perbaikan kerusakan mobil baik ringan hingga berat. Tidak hanya permasalahan aki saja, kami juga akan mengecek detail sistem kelistrikan mobil Anda untuk memastikan tidak ada masalah di dalamnya dan aki nantinya bisa bertahan lebih lama. Jadi, tunggu apalagi, segera hubungi CS OJC Auto Service, konsultasikan masalah mobil Anda dan kami akan memberikan solusi terbaik!

Gak Perlu Panik, Ini Solusi Persneling Mobil Manual Keras, Langsung Beres!

Persneling mobil keras, Sumber: imagekit.io

Kasus persneling mobil manual keras menjadi salah satu masalah transmisi mobil yang kerap terjadi. Biasanya, masalah ini muncul pada mobil-mobil yang memang sudah berusia tua. Namun, tidak sedikit pula masalah persneling terjadi pada mobil yang belum terlalu lama dipakai namun tidak mendapatkan perawatan yang baik. Umumnya, pengemudi akan merasa panik saat persneling mobil terasa keras, terlebih ketika mereka sedang berkendara dengan kecepatan cukup tinggi. Pasalnya, persneling yang keras membuat kendali mobil berkurang dan bisa jadi ada permasalahan lanjutan yang akan terjadi. Nah, berbincang tentang persneling mobil manual keras, pada kesempatan ini akan dibahas seluk beluk tentang hal ini termasuk penyebab dan juga solusinya. Dengan mengetahui informasi lengkapnya, tentu Anda nantinya tidak perlu panik lagi! Penyebab Persneling Mobil Manual Keras Seperti yang disinggung sebelumnya, masalah persneling keras memang cukup sering terjadi. Persneling sendiri merupakan bagian dari sistem transmisi mobil yang memungkinkan pengemudi untuk melakukan penggantian arah putaran serta percepatan mesin. Layaknya komponen mobil pada umumnya, persneling pun bisa saja bermasalah di kemudian hari, termasuk terasa keras ketika hendak dipindah. Masalah ini tidak hanya terjadi karena usia mobil yang sudah tua saja, melainkan ada beberapa sebab lainnya. Beberapa penyebab masalah persneling mobil manual keras diantaranya: 1. Oli Transmisi yang Sudah Kotor Persneling yang terasa keras saat hendak dipindah bisa terjadi karena oli transmisi yang cenderung kotor. Perlu diketahui bahwa oli yang kotor mengalami penumpukan kotoran. Nah, kotoran inilah yang menghambat kinerja persneling sehingga terasa keras saat hendak dipindah. Tidak hanya itu, apabila oli transmisi yang sudah kotor tersebut urung diganti, maka komponen transmisi lainnya pun bisa aus dan rusak. Akibatnya, mobil tidak bisa dikemudikan dengan leluasa dan cenderung berbahaya jika dikendarai dengan kecepatan tinggi. 2. Adanya Permasalahan pada Sistem Transmisi Masalah yang terjadi pada sistem transmisi juga turut menjadi sebab kenapa persneling mobil manual keras. Terkait hal ini, Anda perlu tahu bahwa transmisi memiliki sistem yang cukup rumit dan terdiri dari cukup banyak komponen. Apabila ada salah satu komponen yang rusak, bisa jadi keseluruhan sistem akan terganggu. Ada beberapa permasalahan komponen transmisi yang kerap menjadi biang persneling mobil yang keras. Misalnya saja, spring pada komponen piston yang patah atau lainnya. Jika hal ini terjadi, maka penggantian komponen perlu dilakukan. 3. Kampas Kopling Sudah Aus Satu lagi penyebab persneling mobil tidak bisa masuk adalah kampas kopling yang sudah mulai aus. Ya, kondisi kampas kopling yang aus nantinya akan membuat proses perpindahan gigi transmisi terasa lebih berat dan lebih sulit. Perlu disadari bahwa kampas berfungsi untuk menyambungkan serta pemutus tenaga putar yang berasal dari mesin ke transmisi. Nah, proses inilah yang membuat kampas yang tadinya tebal akan habis seiring waktu pemakaian.  Beberapa poin di atas adalah ragam penyebab transmisi susah pindah gigi yang perlu diketahui. Sebagai tambahan, masalah pada transmisi manual mobil ini juga bisa terjadi karena adanya kerusakan pada bagian kabel tuas persneling.  Dampak Persneling Mobil Manual Keras Tidak Segera Diperbaiki Beberapa pengemudi mungkin tidak segera melakukan perbaikan ketika menemukan persneling mobil mereka yang terasa keras ataupun mereka sudah merasakan tanda kampas kopling mobil habis saat berkendara. Alasannya pun beragam, mulai memang enggan ataupun karena alasan biaya. Padahal, persneling mobil manual keras yang tidak segera diperbaiki akan menimbulkan permasalahan yang lebih serius. Yang pertama, tentu saja pengalaman berkendara akan terasa tidak nyaman dan bahkan ada resiko bahaya yang bisa saja terjadi. Selain itu, masalah ini akan merembet pada kerusakan komponen lain transmisi hingga akhirnya Anda harus mengeluarkan lebih banyak biaya untuk perawatan. Atau, persneling yang bermasalah juga turut membuat pemakaian bahan bakar mobil cenderung lebih boros.  Solusi Masalah Persneling Mobil Manual Keras Jika Anda mengalami persneling yang keras saat berkendara, ada beberapa solusi yang bisa Anda lakukan untuk mengatasinya. Beberapa diantaranya adalah: 1. Melakukan Penggantian Oli Transmisi Apabila permasalahan persneling mobil manual keras yang terjadi karena masalah oli transmisi, maka Anda bisa melakukan penggantian oli. Cek kapan terakhir kali Anda mengganti oli transmisi.  Umumnya, oli transmisi harus diganti secara berkala setiap mobil menempuh jarak 10.000 kilometer. Hanya saja, jika Anda termasuk sering mengendarai mobil dalam jarak yang cukup jauh, maka bisa jadi jarak tempuh penggantian oli transmisi cenderung lebih pendek.  2. Melakukan Penggantian Komponen Sebagaimana dijelaskan di atas bahwa kerusakan pada komponen transmisi turut menjadi penyebab kenapa persneling mobil manual keras. Oleh karenanya, jika memang terjadi kerusakan pada komponen transmisi tersebut, Anda wajib untuk segera melakukan penggantian. Lantas, bagaimana cara memperbaiki persneling mobil yang keras dengan penggantian komponen ini? Bisa dikatakan bahwa penggantian komponen transmisi bukanlah pekerjaan yang mudah. Selain memerlukan cukup banyak alat, diperlukan pula pengetahuan untuk penggantian. Oleh karenanya, jika tidak memungkinkan mengganti sendiri, Anda bisa membawa mobil ke bengkel terdekat. 3. Menjaga Suhu Transmisi Tidak hanya mesin mobil yang bisa terlalu panas saat digunakan, transmisi pun juga demikian. Oleh karenanya, ketika berkendara, ada baiknya jika Anda berusaha untuk menjaga suhu transmisi mobil agar tidak terlalu panas. Pasalnya, suhu yang terlalu panas bisa mempercepat keausan komponen transmisi. Untuk menjaga suhu transmisi, Anda sebaiknya mengatur ritme perjalanan. Jika perjalanan bakal menempuh jarak yang sangat jauh, maka ambil waktu untuk mendinginkan transmisi. Serta, hindari berkendara di jalan yang terlalu berat seperti berkelok, berbukit atau lainnya dalam waktu yang terlalu lama.  Selain beberapa poin di atas, agar masalah persneling mobil manual keras tidak terjadi, maka Anda perlu melakukan perawatan secara berkala. Perawatan adalah langkah preventif yang tepat agar masalah ini tidak semakin parah dan tanda kerusakan yang muncul bisa diperbaiki dengan segera.  OJC Auto Service, Solusi Semua Permasalahan Mobil Anda! Dengan fungsinya yang sangat penting, menjaga kondisi persneling adalah hal yang begitu krusial dilakukan. Memang, Anda mungkin tidak bisa melakukannya sendiri karena satu dan lain hal. Terlebih, pada dasarnya transmisi mobil memiliki sistem yang cenderung rumit dan memerlukan peralatan khusus.  Nah, untuk perawatan serta perbaikan persneling mobil, OJC Auto Service siap membantu Anda. Berbekal peralatan yang lengkap dan mekanik yang berpengalaman, tentu kami bisa memperbaiki berbagai kerusakan mobil termasuk persneling yang keras dan membuatnya nyaman kembali. Tidak hanya itu, sebagai tempat service mobil Jogja terpercaya, kami menawarkan layanan perbaikan profesional dengan harga yang terjangkau. Anda bisa berkonsultasi sebelumnya untuk mendapatkan gambaran perbaikan sehingga Anda bisa memperkirakan berapa biaya yang diperlukan!